 |
| Haji Khairul Nasir (kemeja kotak), Haji Agus Sikumbang (kaos hitam motif merah) Haji Oyon (kemeja dongker berkacamata). Foto: OLP |
"Jika telah deklarasi, kita turun. Tidak lagi mandi kudo, tapi mandi kabau," ujar Uncu Khairul, karib ia disapa.
Mandi kudo merupakan istilah Minang yang berarti saat memandikan kuda yang memandikan ikut masuk ke dalam air. Sedangkan mandi kerbau lebih jauh lagi. Yang memandikan ikut berkubang dengan kerbau. Arti kata, Uncu Khairul tidak main-main mendukung Wali Feri maju calon bupati.
Ia menilai sosok dan kriteria pemimpin ada pada diri Wali Feri. Seorang pemimpin, sebut Khairul, tidak dilahirkan dadakan. Sosok dan rekam jejaknya mesti terang benderang dan bisa ditelisik oleh masyarakat itu sendiri.
"Seorang pemimpin harus dekat dengan masyarakat yang dipimpinnya. Baik secara ikatan emosional dan mampu menagakomodasi kebutuhan masyarakat yang beragam. Kemudian nawaitu. Jika ingin mendapatkan energi ilahi, tulus sucikan niat," tutur Khairul di Pekanbaru, Jumat malam (28/2).
Wali Feri yang meniti karir kepemimpinannya sejak dari ketua pemuda, walikorong, walinagari kemudian anggota DPRD Padangpariaman, kemudian terpilih dengan suara signifikan - yang mengantarkannya duduk di DPRD Sumbar - sambung Khairul, merupakan bukti dan kepercayaan masyarakat kepada Wali Feri.
Jika Wali Feri sudah deklarasi bersama pasangan dan mendapat dukungan partai - terutama Partai Gerindra dimana Wali Feri merupakan kader terbaiknya saat ini di Padangpariaman - Khairul siap pulang kampung. Ia akan mendukung baik secara moril dan materil.
Ketua PKDP Kota Pekanbaru Agus Sikumbang senada. Ia juga menunggu hal yang sama. Agus yang memegang puluhan organisasi di Pekanbaru itu, saat ini sudah mulai mensosialisasikan Wali Feri ke famili dan kerabatnya di Padangpariaman.
"Begitu juga dengan dunsanak kita di Pekanbaru. Bahkan kita sudah komit turun langsung ke kampung setelah Wali Feri ditetapkan sebagai calon. Kita akan siap pulang," kata pengusaha yang juga tokoh olahraga di Riau itu.
Agus Sikumbang bilang bahwa Pekanbaru merupakan miniaturnya Padangpariaman. Buktinya, PKDP didirikan oleh alm bupati Anas Malik di Pekanbaru pada 1980-an, bukan di Jakarta.
"Karena jarak dan hubungan emosional kami di sini dengan dunsanak di kampung sangat dekat. Kami selalu dilibatkan oleh dunsanak di Padangpariaman. Baik maupun buruknya. Saling mengabarkan dan kita di rantau ikut andil dalam setiap acara sosial kemasyarakatan di kampung," ujarnya.
Pengusaha percetakan sekaligus Bendahara PKDP Pekanbaru Hendrinaldi Bur alias Haji Oyon juga menyatakan sikapnya mendukung Wali Feri. Bahkan beberapa hari lalu ia sengaja pulang ke Padangpariaman dan telah berbicara dengan Wali Feri di Padangpariman.
"Kita bahkan telah menemui sejumlah tokoh masyarakat di kampung. Insya Allah jika Wali Feri sudah ditetapkan menjadi calon, kita total berjuang memenangkan beliau," tegasnya. (OLP)
