Foto: istimewa |
Ketua PKK Dusun Kampuang Tangah, Wati Susanti mengatakan, apa yang telah mereka benahi di dusun yang berpenduduk 539 jiwa itu.
Ia mengatakan Dusun Kampuang Tangah punya delapan kelompok dasawisma. Mulai dari Anggrek I hingga VIII dengan tingkat perkembangan kelompok sudah strata maju.
"10 program pokok PKK rutin kita laksanakan dan telah mempunyai buku kegiatan. Seperti pencatatan data warga, pencatatan kegiatan warga, serta rekapitulasi data ibu hamil, melahirkan, nifas, ibu meninggal, kelahiran bayi, bayi meninggal, dan kematian balita dengan melaporkannya secara rutin kepada Tim PKK Desa Cimparuah dan kepala desa," ungkapnya di dusun setempat, Senin (10/2).
Selain hal tersebut, melalui empat kelompok kerja di dusun itu, pihaknya juga menggiatkan pemanfaatan pekarangan rumah masyarakat untuk ditanami tanaman obat dan tanaman yang bernilai ekonomi.
Keberhasilan pihaknya, kata dia, tidak terlepas dari pembinaan langsung Ketua PKK Kota Pariaman dr Lucy Genius dan wakilnya Indriati Mardison.
"Beliau konsisten mengawal ketahanan pangan di kota Pariaman. Kami dapat bimbingan langsung dari beliau berdua," sambungnya.
Ia juga mengapresiasi revitalisasi PKK untuk kesejahteraan masyarakat yang terus digalakan oleh walikota dan wakil walikota Pariaman .
"Yang telah memasukan PKK ke dalam visi dan misi Pemko Pariaman, yakni revitalisasi PKK untuk mensejahterakan masyarakat. Serta dukungan penuh dari aparatur Pemko Pariaman," tandasnya.
Kelompok Dasawisma Anggrek I masuk lima besar kader Pokdarwis berprestasi tingkat Sumatera Barat setelah peninjauan langsung ketua PKK Sumbar Nevi Irwan Prayitno beserta rombongan tim penilai.
Nevi mengatakan banyak inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh Dasawisma Anggrek I sehingga masuk dalam lima besar Kader Berprestasi tingkat Sumbar.
Kota Pariaman dalam kurun 10 tahun terakhir, sambung Nevi, telah banyak meraih prestasi. Baik tingkat provinsi hingga nasional.
"Dengan kekompakan yang terjalin di Pemko Pariaman dengan Dasawismanya akan mengukir prestasi di tahun-tahun selanjutnya," kata anggota DPR RI Fraksi PKS itu.
Ketua Dasawisma Anggrek I Dusun Kampuang Tangah Desa Cimparuh, Lina Marni menjelaskan apa saja yang telah ia lakukan bersama kelompok Dasawismanya.
“Kami membuat beberapa inovasi dan terobosan sehingga kampung kami menjadi lebih maju dan lebih baik, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan, serta bersinergi dengan pemuda dan masyarakat,” kata dia.
Awalnya, pihaknya mulai merintis usaha pengoptimalan pemanfaatan pekarangan dan lahan kosong dengan menanam terong, pepaya dan nanas yang memiliki nilai ekonomis.
"Terong, pepaya dan nanas ini kami olah menjadi kripik dan minuman yang kami beri nama Penascimp (Pepaya Nenas Cimparuh) serta panganan mpek-mpek dari pepaya,” kata dia.
Dia bilang, Dasawisma Angrek I juga mengutamakan 'Hatinya' (Halaman asri teratur indah dan nyaman) di setiap rumah serta menanam tanaman yang bisa bisa diproduksi untuk sendiri.
Tidak hanya itu, mereka juga mengembangkan nilai seni dan kebudayaan dengan melestarikan silek ulu ambek dan tambua tasa.
"Serta pembinaan Tahfiz Remaja. Selain itu mengajak generasi muda melakoni seni lukis "Mural" di dinding dan pagar yang ada di Dusun Kampung Tangah," tuturnya.
Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin mengajak kelompok dasawisama lainnya di Kota Pariaman terus berinovasi sebagaimana yang telah dilakukan Anggrek I.
"Sehingga menular kepada yang lain untuk berbuat hal yang sama," kata ketua DPD Partai Golkar Pariaman itu.
Mardison menyebut kelompok dasawisma Anggrek I juga memanfaatkan tali bandar sebagai kolam ikan, pengolahan sampah biopori dan membuat program Hingga Bapernal (Hindari penggunaan gadget kembali ke permainan tradisional). Ini inovasi yang luarbiasa," tandas Mardison. (J/Fadli/OLP)