Guru SD 21 Sikapak Barat sedang tangani siswa di Klinik Pintar. Foto: Erwin |
"Guna menyehatkan hasil belajarnya dari aspek religi, afektif, kognitif, dan psikomotor," kata kepala sekolah SD Negeri 21 Sikapak Barat, Agustrinaldi di Pariaman, Selasa (25/2).
Ia menyebut program klinik belajar menyasar pada siswa yang nilainya paling rendah. Sebelum mengikuti program klinik belajar, para siswa tersebut mesti mendapat rujukan dari guru.
"Dibuatkan surat rujukan dan langsung dihadapi oleh guru yang piket pada hari itu," kata dia.
Sedangkan guru yang piket tersebut, akan bertindak sebagai dokter klinik di ruangan klinik belajar pada jam istirahat sekolah selama 30 menit.
"Konsep klinik belajar ini sederhana. Yakni untuk meningkatkan sisi akademik siswa," sambungnya.
Ia mengatakan dalam mengatasi masalah kesiswaan, dibutuhkan peran semua guru di sekolah. Bukan hanya tanggung jawab para wali kelas semata.
"Termasuk peran kepala sekolah," kata pria lulusan Pascasarjana UNP Jurusan Pendidikan Dasar itu.
Ia juga mengajak kepala sekolah lainnya di Pariaman melakukan inovasi guna lebih meningkatkan mutu pelajaran di sekolah. Siswa yang lemah belajar, bukan berarti siswa yang bodoh namun perlu penanganan dan cara berbeda.
"Upaya ini untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolah di Kota Pariaman. Mari sama-sama bertekad memajukan dunia pendidikan menuju Indonesia Emas 2045," tandasnya. (Erwin/OLP)