Ilustrasi hujan badai akibatkan ranting pohon berjatuhan. Foto: istimewa |
"Namun pagi ini air telah surut kembali. Tadi malam kita cemas takut banjir sampai masuk rumah," ujar Eti (50) warga Desa Kampung Baru Pariaman, Rabu (29/1).
Eti mengatakan tidurnya sempat terganggu akibat hujan deras karena di beberapa sela lotengnya kena rembesan air hujan. Tidak hanya dirinya, para tetangga sekitar rumahnya juga demikian.
"Air masuk lewat rembesan di loteng karena talang air di atas meluap akibat volume air. Yah kita tangani dengan kain pel," kata dia.
Senada dengan Eti, Ida (45) warga Jati Hilir Pariaman juga terbangun dari tidurnya akibat hujan dan angin kencang. Hujan dengan intensitas lama tersebut membuat bagian belakang rumahnya kemasukan air akibat rembesan.
"Rembesan biasanya sangat jarang terjadi. Ini mungkin karena hujannya lama, kencang ditambah kuatnya hembusan angin sehingga memenuhi talang air rumah. Limpahannya cukup banyak dan membuat genangan," kata Ida.
Wakil Walikota Pariaman Mardison Mhyuddin sejak semalam telah perintahkan jajaran BPBD Kota Pariaman melakukan patroli. BPBD menyisir beberapa lokasi yang rawan pohon tumbang dan genangan.
"Petugas sejak semalam membantu pembersihan pohon tumbang dan ranting-ranting kayu yang jatuh ke badan jalan agar tidak membahayakan," kata Mardison.
Mardison mengumbau masyarakat Pariaman agar tetap waspada karena memasuki musim penghujan. Masyarakat diminta siaga jika hujan disertai badai kembali terjadi.
jar Mardison.
"Kalau tidak terlalu penting hindari berkendara di saat hujan badai dan jauhi pohon-pohon yang sudah tua," tandasnya. (Phaik/OLP)