 |
| Foto: Nanda |
Ketua Bawaslu Kota Pariaman, Riswan mengatakan informasi dan ajakan masyarakarat ikut mengawasi pelaksanaan Pilkada serentak disampaikan melalui beragam pertunjukan kesenian, seperti Randai, Saluang dan Indang.
"Seni budaya di Kota Pariaman berkembang dengan baik. Sehingga kita manfaatkan kesenian untuk pengembangan pengawasan partisipatif. Pada pemilu 2019, pengawasan partisipatif efektif menekan pelanggaran pemilu," katanya saat sosialisasi pengawasan partisipatif melalui sarana kebudayaan di Pariaman, Rabu (27/11).
Pihaknya akan bekerjasama dengan pelaku kesenian untuk mengangkat tema atau materi tentang Pilkada serentak dalam setiap pertunjukan kesenian di Kota Pariaman.
Sosialisasi pengawasan partisipatif tidak hanya dilakukan pada tingkat Kota Pariaman saja. Setelah Panwascam terbentuk, juga dilakukan kerjasama dengan pelaku kesenian di tingkat kecamatan.
"Nanti sosialisasi juga dilakukan di tingkat kecamatan. Panwascam kerjasama dengan pelaku seni di daerah masing-masing," lanjutnya.
Sementara itu, Kordiv Pengawasan, Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Sumatera Barat, Vifner mengatakan Bawaslu memaksimalkan pengembangan pengawasan partisipatif.
"Kali ini kita coba menitipkan pesan-pesan kepemiluan dengan kesenian sehingga masyarakat lebih mudah menerimanya. Kita sampaikan bahwa pengawasan pemilu tidak hanya dilakukan pengawas pemilu, tapi adalah juga tanggung jawab seluruh masyarakat.
Ia berharap ada MoU Bawaslu di masing-masing dengan pelaku seni di seluruh tingkatan dari provinsi hingga kecamatan.
"Kita harapkan pelaku seni menitipkan pesan - pesan kepemiluan dalam penampilan atraksi keseniannya," ulasnya.
Vifner menyebut sosialisasi pengawasan partisipatif melalui sarana kebudayaan adalah misi Bawaslu secara nasional.
"Pengembangan pengawasan partisipatif dengan cara lain juga dilakukan. Tujuannya masyarakat aktif mengawasi pemilu," tukasnya. (Nanda)
