Foto: Nanda |
Ia meminta pelajar untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sebelum, saat dan setelah acara pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Maruf Amin.
Menurut dia, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelajar adalah dengan tidak melakukan aksi unjuk rasa atau demonstrasi serta kegiatan lain yang berpotensi menimbulkan keributan.
"Di daerah kita saluran untuk menyampaikan informasi itu terbuka. Silahkan sampaikan masukan dan pendapatnya langsung tanpa harus demonstrasi. Konsep kita adalah musyawarah mufakat," katanya saat menjadi pembina upacara di MAS Persada Ulakan, Padangpariaman, Senin (14/10).
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak pelajar cerdas menyikapi informasi yang beredar di media sosial agar tidak terprovokasi melakukan kegiatan yang menganggu kamtibmas.
"Banyak provokasi yang disebar melalui media sosial, dari pesan WhatsApps ke siswa. Kita tidak ingin anak-anak kami terprovokasi melakukan aksi yang dikuatirkan mengarah pada aksi gangguan kamtibmas," lanjut dia.
Menurut dia, pelantikan merupakan tahapan akhir pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2020. Semua pihak diminta menerima hasil pemilu dan mendukung program pemerintah.
Salah seorang pelajar MAS Persada, Syamuir berkomitmen untuk mensukseskan pelantikan presiden dan wakil presiden.
Sebagai pelajar ia menumpangkan harapan untuk peningkatan sektor pendidikan di Indonesia ke depannya.
"Harapan kami pada presiden majukan sektor pendidikan," kata dia. (Nanda)