Walikota Pariaman, Dr. Genius Umar |
"Selain wujud kepedulian ASN dan masyarakat Pariaman, sesama warga Minang, apabila ada saudara kita yang memerlukan bantuan maka kita mesti siap untuk membantunya," kata Genius Umar di Pariaman, Kamis (10/10).
Bantuan bagi warga Minang di Papua, kata Genius, akan dikelola oleh Dinas Sosial yang telah berpengalaman mengelola bantuan bencana dan kemanusian seperti di Lombok dan bencana di Sulawesi beberapa bulan belakangan.
Saat ini, kata Genius, dana yang telah terkumpul mencapai Rp120 juta, plus tambahan dari PKK Rp10 juta. Untuk sementara telah terkumpul total bantuan Rp130 juta.
“Bantuan ini berasal dari OPD, sekolah, kampus, perbankan, ormas dan organisai kepemudaan serta swasta. Dan angka akan terus bertambah karena masih banyak dari OPD yang akan menyumbang termasuk dari desa-desa," ungkapnya.
Bantuan dari Pariaman akan dikumpulkan ke provinsi untuk disalurkan. Menurutnya bantuan tersebut akan disalurkan langsung ke sasarannya kepada warga Minang yang masih bertahan di Wamena pasca kerusuhan, hingga bagi mereka yang telah meninggalkan daerah tersebut guna modal usaha.
Dari data provinsi Sumbar, masih kata Genius, sebanyak 1.470 orang warga asal Sumatera Barat di Wamena ingin pulang ke kampung halamannya. Dan untuk kepulangan tersebut membutuhkan dana cukup besar.
"Jumlahnya kemungkinan besar akan terus bertambah karena masih ada warga asal Sumbar yang belum terdata," kata dia.
Namun demikian, kata Genius, sebagian kecil lainnya warga Sumbar di Wamena masih ada yang ingin bertahan di sana. Dengan harta yang tersisa pasca kerusuhan, mereka ingin melanjutkan usahanya.
Pada gelombang ketiga kepulangan warga Minang di Wamena, yang telah tiba kampung halamannya berjumlah 601 orang. Sedangkan sisanya masih menunggu untuk dipulangkan.
"Semoga tragedi memilukan di Wamena tidak terjadi lagi. Sebagai warga negara kita dalam satu bingkai NKRI hendaknya bersatu, damai tanpa ada lagi isu SARA," tandasnya. (Juned/OLP)