Foto: Nanda |
Aksi saling lempar botol air meneral terjadi saat kedua rombongan anak Tabuik bersilisih Simpang Tugu Tabuik Pariaman.
Ritual itu dimulai selepas magrib, puluhan Anak Tabuik yang dikoordinatori Niniak Mamak Tabuik, mulai memainkan Tambua Tansa.
Aksi lempar botol air mineral berlangsung singkat. Gabungan petugas keamanan dapat mencegah terjadinya kericuhan.
Tidak ada anak Tabuik ataupun warga yang terluka akibat aksi itu.
Ratusan warga menyaksikan ritual ini sempat berlari menjauh dari kedua rombongan Tabuik saat aksi saling lempar botol air mineral itu.
Ritual Maarak Jari-Jari dihadiri langsung Walikota Pariaman, Genius Umar. Walikota didampingi sejumlah pejabat daerah setempat, ikut memainkan gandang tambua dari kedua rombongan Tabuik.
"Tabuik kita adalah Tabuik wisata. Jangan ada perkelahian. Jika ada lego, hanyalah sebatas kesenian. Jangan lego sungguhan," katanya.
Ia menyebut Tabuik telah menjadi budaya nasional. Saat ini Pemkot Pariaman mengusulkan Tabuik sebagai warisan budaya dunia.
"Jika menjadi warisan kebudayaan dunia tentu pengunjung ramai ke Kota Pariaman," pungkasnya. (Nanda)