ilustrasi: istimewa/liputan6 |
Tidak banyak warga Pariaman menyadari gempa bumi karena lelap tidur. BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Rahman, 36, warga Pariaman Tengah mengaku dia terjaga saat gempa. Namun ia tidak yakin gempa bumi yang membuat ia terbangun dari tidurnya.
"Saya baru menyadari pagi ini saat buka grup WatsApp, baca info postingan kawan," kata Rahman pagi tadi.
Lia, warga Pariaman Utara keluar rumah saat terjadi gempa. Ia mengaku gempa bumi terasa cukup keras yang mambangunkan ia dan suaminya. Setelah keluar rumah beberapa menit kemudian, ia memutuskan kembali tidur.
"Suami sempat menyalakan mobil buat jaga-jaga bila terjadi gempa susulan. Tapi kami memutuskan kembali tidur setelah dapat informasi gempa tidak berpotensi tsunami," katanya dihubungi via pesan singkat.
Darman, warga Sungai Sariak, VII Koto Padangpariaman, mengaku tidak mengetahui terjadinya gempa. Ia terbangun seperti biasanya dan kini sedang menuju lokasi salat Idul Adha beberapa puluhan meter dari rumahnya.
"Jujur saya tidak tahu dan tidak merasakan. Kami sekeluarga tidur pulas. Saya juga tahunya pagi ini di perbincangan grup WatsApp," kata dia.
Hingga pagi ini belum ada temuan dan laporan kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Aktivitas masyarakat Pariaman berjalan seperti biasanya. Kini, warga Pariaman dan sekitarnya tengah menuju masjid dan lapangan untuk menunaikan salat Idul Adha. (OLP)