Genius Umar didampingi Wawako Mardison Mahyuddin dan segenap Forkopimda gelar silaturahmi dengan pejuang veteran yang masih hidup, dan pewarisnya. Foto: Phaik |
"Kita merdeka bukanlah hadiah dari bangsa lain, melainkan usaha perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajahan," kata Genius Umar.
Ia mengatakan kini saatnya mengisi kemerdekaan yang diwariskan para pejuang. Ia juga mengajak segenap warga Pariaman menghargai jasa para veteran yang telah berjuang.
Di hadapan pejuang veteran Genius Umar mengungkapkan program Pariaman ke depan di masa kepemimpinannya sekarang. Salah satunya, fokus pada sektor pendidikan dengan sekolah gratis 12 tahun dan program satu ruma satu sarjana.
"Agar semua anak Pariaman bisa sekolah termasuk dari keluarga kurang mampu yang tidak punya biaya menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi," kata Genius.
Lia, anak salah seorang pejuang veteran mengatakan apa yang diceritakan ayahnya semasa berjuang melawan agresi Belanda yang ingin merebut lagi Indonesia paca 45. Ayahnya yang saat ini sudah mangkat pernah menceritakan kepadanya zaman itu tentara berperang minim senjata.
"Cerita papa, satu senjata bahkan digunakan gantian hingga lima orang. Senjata kuno. Hanya segelintir dari rekan-rekan papa yang hidup," ujar Lia.
Ayah Lia yang hidup hingga 2015 telah beberapa kali berjuang membela kedaulatan RI, termasuk penumpasan PKI pada 1965. (Tim/OLP)