"Setiap kita yang berada di partai harus memahami fungsi partai, agar bisa memainkan peran dalam sistim politik didaerah. Bagaimana mengurus dan mengelola partai untuk kemaslahatan rakyat, jika fungsinya sendiri belum dipahami. Sebab itu, pendidikan politik ini penting dan kita rutinkan," kata Ketua DPD Partai Golkar Padangpariaman, Syahrul Datuak Lung.
Menurut dia, tidak hanya masyarakat saja, banyak orang yang menjadi pengurus partai politik namun tidak memahami peran dan fungsu partai politik.
Kata dia, ada pula pengurus partai yang salah memaknai politik. Sehingga, penyamaan konsep tentang partai politik menjadi penting dilakukan.
Ia memaparkan fungsi partai politik yang harus diketahui pengurus, kader dan simpatisan partai berlambang beringin itu. Pertama, parpol berfungsi sebagai sarana sosialisasi politik.
"Dalam fungsi ini, partai politik melalui sosialisasi yang dilakukan, dapat membentuk budaya politik suatu negara," jelasnya.
Kemudian, lanjut dia, partai berfungsi mendengar dan menyalurkan aspirasi masyarakat bisa tersalurkan kepada pemerintah. Hal ini merupakan fungsi partai politik sebagai komunikasi politik.
Selain aspirasi dari masyarakat, fungsi ini juga menjadi salah satu saluran bagi pemerintah mensosialisasikan program pembangunan kepada masyarakat, melalui wakil rakyat dan partai politik.
Di DPRD Kabupaten Padangpariaman, Partai Golkar memiliki 4 orang kadernya yang dipilih masyarakat pada pemilu 2019 silam. Keempatnya yakni, Syahrul Datuak Lung, Rahmad Mahmudal, Dasmar dan Syafrizal. Partai, kata dia, akan menyampaikan asprasi masyarakat di DPRD. Sebaliknya, informasi pembangunan yang dilakukan pemerintah juga disampaikan kepada masyarakat.
Tidak hanya dua fungsi itu, secara umum masih ada dua fungsi partai politik lainnya yakni sarana rekruitmen politik dan sarana pengatur konflik.
Ditambahkannya, sebagai sarana rekrutmen politik, mencari dan mengajak orang untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai (political recruitment).
Dengan menjalankan fungsi ini, partai politik mendorong partisipasi politik masyarakat aktif dan mendorong budaya politik partisipan.
Terakhir, partai politik sebagai sarana pengatur konflik. Menurut Syahrul, sistim demokrasi memberikan kebebasan terhadap orang memiliki perbedaan pandangan dan pendapat.
"Tak ayal, kadang perbedaan itu menimbulkan gesekan atau konflik. Partai politik dapat mendorong penyelesaikan konflik itu dengan berbagai cara dan pendekatan," imbuhnya.
Ia berharap kader, pengurus dan simpatisan partai Golkar Padangpariaman memahani secara utuh tentang politik, agar persepsi negatif akibat pemahaman yang salah tentang politik tidak ada lagi.
"Kami berharap kader dapat memberikan pendidikan politik juga kepada masyarakat. Bukan hanya saat pemilu saja, namun periodik," tandasnya. (Nanda)