Mardison beri bantuan etalase pada pedagang jajanan. Foto: Nanda |
Pelatihan digagas oleh Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Perindagkop UKM) Kota Pariaman di Aula SKB Rawang, Kota Pariaman, Selasa (30/7).
Sebanyak 100 orang pelaku usaha jajanan kuliner menjadi peserta kegiatan ini. Mereka merupakan pelaku usaha yang membuat aneka ragam jenis kuliner.
Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin mengatakan pembuatan dan penyajian kuliner secara higienis, mempengaruhi tingkat penjualan pedagang.
Ia menyebutkan jika cita rasa kuliner bukan satu-satunya pertimbangkan masyarakat untuk membeli jajanan kuliner.
Faktor kebersihan dan penyajian menjadi pertimbangan masyarakat atau pembeli, sebelum membeli atau mengkonsumsi sebuah jajanan.
Misalnya saja, makanan yang dipajang secara terbuka di luar etalase. Ada juga pedagang yang tidak menjaga kebersihan, seperti memiliki kuku yang tidak rapi.
"Kuku kotor, panjang dan hitam bikin pelanggan lari. Kuliner atau produk jajanan yang dijual tentu harus sehat, higienis dan bersih. Bukan hanya karena rasa yang enak saja, tapi karena bersih dan terjaga dengan baik," katanya.
Ia mengimbau agar pelaku usaha kuliner di daerah itu melakukan pengurusan izin kesehatan produk. Produk dengan label kesehatan produk jajanan, akan meyakinkan pembeli.
"Sebagai kota tujuan wisata, diharapkan kemajuan pariwisata di Kota Pariaman berdampak meningkatkan perekonomian pelaku UKM khususnya yang bergerak bidang kuliner. Wisatawan datang dan berbelanja di UKM kita," harap dia.
Erwin, peserta pelatihan mengaku menyadari pentingnya mengaja kehegenisan produk makanan olahan agar menarik pembeli.
"Karena tidak ada etalase, saya tutup makanan yang saya jual dengan kertas koran saja. Tapi hari ini diberikan bantuan etalase, tentu akan lebih rapi dan bersih nantinya," tutupnya. (Nanda)