Syafrijal Tanjung ketika disalami oleh Kabag Kesra Kota Pariaman. Foto: Junaidi |
Syafrijal Tanjung warga Sintuak, Nareh, Pariaman Utara ini, tidak terlahir buta sejak lahir. Tanpa penglihatan yang ia idap karena adanya kecelakaan yang menimpa dirinya saat berumur 5 tahun.
Lelaki berumur 48 tahun itu memang mempunyai suara yang khas. Ia membacakan ayat-ayat Alqur'an dengan merdu dan menggetarkan hati bagi yang mendengarnya.
"Alhamdulillah, sampai saat ini saya masih diberi kesehatan oleh Allah dan dapat mengikuti lomba," ujar Syafrijal Tanjung di Homestay Bundo, Kota Solok, Selasa (18/6).
MTQ ke-38 di Kota Solok ini merupakan MTQ kedua dirinya mewakili Kota Pariaman. Pada MTQ sebelumnya, ia mendapat peringkat kedua.
"Saya selalu bersyukur atas apa yang saya dapat selama ini. Keseharian saya selain mengaji adalah juru pijat," ungkapnya.
Ia mengisahkan keahlian pijatnya ia dapat ketika dia berada di Kota Bandung. Saat itu ia pernah mengikuti sekolah pijat di Wiata Guna Bandung pada 1990 selama satu tahun dan memperoleh sertifikat untuk keahlian tersebut.
Ketika ditanya target pada MTQ kali ini dirinya berserah diri kepada Allah. "Berapa dikasih oleh Allah saja," sebutnya.
Pimpinan Kontingen Kota Pariaman M Nur mengatakan, Syafrijal Tanjung merupakan salah satu aset yang dipunya Kota Pariaman di ajang MTQ. Baik tingkat provinsi Sumatera Barat maupun tingkat nasional.
"Pak Syafrijal Tanjung adalah kader untuk mengikuti ajang di MTQ tingkat nasional 2020 dimana yang akan menjadi tuan rumahnya adalah Provinsi Sumatera Barat," ungkapnya. (Juned)