Suasana pasar penampungan Pariaman di bulan suci Ramadhan 1440 H. Foto: OLP |
Mantan Ketua DPRD Kota Pariaman periode 2014-2018 ini meminta agar masyarakat tabayun, sebelum menaggapi informasi yang belum tentu kebenarannya itu. Ia menyebut, informasi tersebut adalah bentuk provokasi dan akan menghambat percepatan revitalisasi Pasar Pariaman.
"Revitalisasi Pasar Pariaman dalam proses pembangunan. Jika ada informasi yang diterima tentang apapun itu, harus ditabayun terlebih dahulu. Apakah informasi benar atau tidak. Kita jangan gampang terpengaruh dengan informasi demikian," kata dia saat melakukan kunjungan Safari Ramadhan Kota Pariaman di Masjid Raya Pungguang Ladiang, Kecamatan Pariaman Selatan, Sabtu (18/5) malam.
Ia menyampaikan jika pembangunan Pasar Pariaman dalam proses. Tahapan demi tahapan dilalui. Diawali pembongkaran bangunan pasar yang lama, dilanjutkan dengan melengkapi persyaratan administrasi. Kini, pengerjaan pasar telah dilakukan pelelangan manajemen konstruksinya.
"Selalu ada kemajuan dalam pembangunan pasar. Baru-baru ini, telah dilakukan pelelangan manajemen kontruksinya. Artinya, pembangunan konstruksinya dilakukan sebantar lagi. Dalam waktu tidak lama lagi, masuk tahapan pelelangan pengerjaan konstruksi. Jika ini pemenang lelang telah didapat, pembangunan akan dilakukan," rincinya.
Menurut Mardison, pembangunan Pasar Pariaman yang direncanakan menelan anggaran sebesar Rp 102 miliar ini dilakukan dengan kontrak tahun jamak atau multi year. Hal itu dilakukan, lantaran keterlambatan dimulainya pembangunan konstruksi.
"Keterlambatan itu, karena ada perubahan desain dan hal lainnya. Secara prinsip tidak ada masalah, tidak menganggu rencana pembangunan. Masyarakat tidak perlu kuatir, pembangunan pasar dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak. Pengerjaannya dilanjutkan tahun berikutnya," ulasnya.
Ia meminta agar warga Kota Pariaman mendukung revitalisasi Pasar Pariaman. Selain menjadi pusat aktivitas jual beli, keberadaan pasar tradisional dengan konsep modern sangat mendukung pengembangan pariwisata di Kota Pariaman.
"Letaknya dekat dengan pantai, dekat dengan waterfront city. Dari sini sangat mendukung pariwisata kita. Selain wisata alam, wisata pantai, pengunjung bisa berwisata berbelanja. Semacam banyak destinasi, tentu jumlah wisatawan yang datang juga bakal meningkat," pungkasnya. (Nanda)