Alfiandri Zaharmi dan Adek Oswandi diskusi tentang nasib olahraga prestasi Pariaman. Foto: OLP |
Syahrizal dianggap telah gagal membawa olahraga prestasi Pariaman meraih prestasi di berbagai ajang olahraga, termasuk pada Porprov Sumbar 2018 baru-baru ini di Padangpariaman.
Ketua Pengurus Cabang PERPANI Kota Pariaman, Alfiandri Zaharmi menyebut sejak kepemimpinan Syahrizal, prestasi olahraga Kota Pariaman melorot tajam.
"Pada Porprov Sumbar 2018 di Padangpariaman, Kota Pariaman hanya meraih ranking 15 yang sebelumnya ranking 12 pada Porprov Sumbar 2016 di Padang," kata Alfiandri Zaharmi di Pariaman, Rabu (22/5).
Andri menyebut pihaknya bersama 10 Pengcab lainnya akan melakukan mosi tidak percaya atas kepemimpinan Syahrizal jika ia tidak legowo mundur.
"Sudah selayaknya, karena Kota Pariaman juga punya agenda besar yakni akan menjadi tuan rumah Porprov Sumbar 2022," imbuhnya.
Untuk persiapan tuan rumah Porprov Sumbar, sambung Andri, diperlukan lobi-lobi dari KONI. Ia menilai hal itu mustahil dilakukan Syahrizal jika dilihat pola kepemimpinannya saat ini.
"Dilemanya di sini. Jika tidak ada lobi tentu Pariaman akan gagal jadi tuan rumah," tuturnya.
Pasca Porprov 2018, sambungnya, tidak nampak ada kegiatan KONI Kota Pariaman. Seperti persiapan Porprov 2020 di Pasaman Barat. Ia juga melihat tidak ada aktivitas di Sekretariat KONI.
"Tidak ada aktivitas KONI di sana. Rapat pengurus juga tidak pernah ada," pungkasnya.
Pemerhati olahraga Kota Pariaman, Adek Oswandi senada mengatakan perlu pembenahan di tubuh KONI jika ingin perubahan olahraga prestasi Pariaman.
"Jika tidak sanggup, tentu harus legowo mundur sebelum dimundurkan pengurus cabang. Saya melihat banyak kader potensial yang akan menggantikannya," sebut Adek.
Adek menyebut, saat ini ia menilai ada dua nama potensial memimpin KONI Kota Pariaman ke depan. Kedua tokoh yang ia sebutkan sudah memiliki reputasi keolahragaan Pariaman.
"Seperti Kardinal Feri, Ketua Askot PSSI Pariaman dan Indra Jaya, ketua IMI Kota Pariaman. Dua tokoh potensial ini perlu didorong pengurus cabang di tubuh KONI untuk menyelamatkan olahraga prestasi Pariaman," sebutnya. (OLP)