Meirizal terima piagam dari Bupati Ali Mukhni. Foto: Andri |
"Saya tidak ingin kasus-kasus tersebut terjadi apalagi meningkat. Jangan sampai kita terus berada di peringkat tiga besar daerah yang memiliki kasus penyakit HIV dan penyakit seksual lainnya di Sumatera Barat," kata Ali Mukhni di Paritmalintang, Senin (11/2).
Oleh sebab itu dirinya mendukung penuh tindakan dan gerakan guna mengintervensi berkembangnya hal tersebut di Padangpariaman.
"Posyandu Remaja yang digagas oleh drg Meirizal dan tim dokter dari Puskesmas Sintuak Toboh Gadang, satu dari 25 puskesmas yang ada di Padangpariaman," ungkap Ali Mukhni.
Gerakan Posyandu Remaja tersebut dimulai sejak awal 2017. Berawal dari keprihatinan Meirizal akan kasus HIV yang menimpa salah seorang warga Sintoga, serta beberapa kasus seks bebas yang pada anak usia 10-18 tahun.
Posyandu Remaja itu, sebut Meirizal ia rutinkan satu bulan sekali di kantor Wali Nagari Sintoga dengan mengundang anak-anak remaja dan menjelaskan tentang bahaya serta pengaruh negatif perilaku seks bebas.
"Terkadang kami jelaskan secara vulgar supaya mereka takut melakukannya lagi," ungkap dia.
Selain Posyandu Remaja, tim dokter dari Puskesmas Sintoga juga rutin melakukan kunjungan ke SMP dan SMA di Kecamatan itu untuk memberikan penyuluhan serta bimbingan kesehatan. Posyandu Remaja ini merupakan satu satunya di Sumatera Barat.
Atas prakarsa Meirizal membuat program Posyandu Remaja, Bupati Padangpariaman Ali Mukhni meganugerahi dokter gigi asal Jakarta itu penghargaan. (Tim)