Ditemani walikota dan wakil walikota Pariaman, Menteri PUPR tinjau Pasar Pariaman. Foto: Nanda |
"Kondisi Pasar Pariaman tidak layak untuk ditempati oleh pedagang. Hampir seluruh bagian bangunannya mengalami rusak berat akibat gempa. Ini mendesak dilakukan rekonstruksi," ujarnya saat meninjau Pasar Pariaman, Kamis (13/12).
Ia mengatakan konstruksi bangunan sebuah pasar harus memenuhi kriteria layak, aman dan nyaman. Namun, kondisi Pasar Pariaman tidak memenuhi satupun kriteria tersebut. Di samping harus memenuhi tiga kriteria tersebut, bangunan pasar juga harus dirancang kuat terhadap goncangan gempa dan juga dapat difungsikan sebagai shelter.
"Makanya rekonstruksi ini mendesak untuk dilakukan," kata dia.
Kementerian PUPR juga ditugasi Presiden Joko Widodo melaksanakan program revitalisasi 1.000 pasar bersama dengan Kementerian Perdagangan RI. Usulan rekonstruksi Pasar Pariaman selanjutnya akan ia konsultasikan dengan Kementerian Perdagangan untuk dilakukan upaya bersama.
Menurutnya, rekonstruksi Pasar Pariaman bakal menelan biaya mencapai sekitar Rp110 miliar. Ia juga baru menerima proposal usulan rekonstruksi Pasar Pariaman yang diserahkan Pemko Pariaman saat melakukan peninjauan kondisi pasar hari ini.
Kementerian PUPR akan mengupayakan pengerjaan rekonstruksi Pasar Pariaman dapat dimulai di awal tahun 2019 mendatang.
"Nanti malam kita akan laporkan hal ini kepada Bapak Presiden, nanti malam kami ada acara bersama dengan beliau," pungkasnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit mengatakan kondisi bangunan Pasar Pariaman yang mengalami rusak berat paska gempa 30 September 2009 silam, harus dibangun ulang.
"Jika pasarnya aman dan nyaman pendapatan pedagang juga akan meningkat," pungkasnya. (Nanda)