Punggung Ladiang - Luapan air Sungai Batang Mangur yang merendam ratusan rumah masyarakat di Dusun Sampan Desa Punggung Ladiang, Pariamah Selatan, Kota Pariaman, pagi ini mulai surut.
Tingginya curah hujan pada Senin (10/12) sejak malam membuat aliran sungai Batang Mangur meluap. Ketinggian air mencapai dagu orang dewasa.
Pantauan di lokasi pada Selasa (11/12), masyarakat yang sempat mengungsi saat air sungai meluap, mulai membersihkan rumah mereka dari lumpur dan endapan yang dibawa luapan sungai.
Hingga pagi ini petugas dari BPBD Kota Pariaman, TNI-Polri dan PMI Kota Pariaman masih berada di lokasi. Sejumlah tenda dan pos bantuan telah didirikan sejak semalam.
Kepala Desa Punggung Ladiang, Ilham mengatakan luapan air di Dusun Sampan ikut menghanyutkan persedian makanan masyarakat. Selain itu, banjir juga membuat sawah masyarakat seluas 20 hektare terancam gagal panen
"Sementara ini masyarakat yang rumahnya terendam sangat membutuhkan makanan instan dan selimut. Banyak persedian beras dan kain milik masyarakat yang ikut hanyut," kata dia.
Menurut Ilham, sebelumnya kondisi luapan aliran Sungai Batang Mangur yang cukup tinggi pernah terjadi pada tahun 2009 silam. Namun, kondisi tersebut mulai berkurang sejak normalisasi Muaro Sunur selesai dikerjakan.
"Mungkin karena ada pengerjaan proyek irigasi di dekat muara ini, menyebabkan air mandek turunnya," pungkasnya.
Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin yang meninjau lokasi banjir mengatakan Pemko Pariaman akan mengkaji secara teknis penyebab meluapnya aliran Batang Mangur.
"Memang kondisi curah hujan yang cukup tinggi di beberapa daerah lain di Sumatera Barat khususnya yang berada di aliran sungai. Namun kita akan lakukan pengkajian secara teknis untuk mengantisipasi agar tidak lagi terjadi," kata dia.
Dikatakannya, konsep Water Front City salah satunya akan menjadikan aliran sungai Batang Mangor sebagai destinasi wisata baru. Selain untuk pengedalian banjir melalui normalisasi aliran sungai sebagai pengendali banjir, kawasan sungai akan dipercantik dengan penambahan pendesterian dan taman di sepanjang aliran sungai.
"Dalam konsep Water Front City yang sedang kami kembangkan akan melakukan normalisasi sungai sebagai pengendali banjir. Kondisi luapan sungai seperti yang terjadi sekarang akan bisa diatasi. Aliran sungai juga menjadi destinasi wisata baru," pungkasnya. (Nanda)