Genius bersama warga bergoro bersihkan dasar batangair Santok dari endapan sampah. Foto: Nanda |
"Debit air yang semulanya tertampung oleh sungai dan saluran irigasi - karena terjadi pendangkalan - air menjadi meluap dan menggenapi jalan dan rumah warga," ujar Genius usai goro bersama membersihkan aliran irigasi Air Santok, Minggu (23/12).
Ia mengatakan, sungai dan aliran irigasi di Kota Pariaman mulai mengalami pendangkalan. Beragam sebab pengadangkalan itu, ada yang disebabkan tanah hulu sungai yang erosi dihanyutkan air lalu mengendap. Namun dalam banyak kasus, pendangkalan karena endapan sampah yang dibuang masyarakat ke dalam sungai dan aliran irigasi.
"Sungai dan aliran irigasi kita mulai terjadi pendangkalan. Kami menemukan ada banyak sampah di dasar aliran irigasi yang menyebabkan dasarnya dangkal," ulasnya.
Pemko Pariaman, lanjut dia, akan berupaya melakukan normalisasi sungai dan aliran irigasi yang ada. Upaya itu dilakukan secara bertahap dan didukung oleh pemerintah pusat dan pemerintah desa.
Ia mengatakan, upaya normalisasi aliran air akan menjadi sia-sia apabila perilaku membuang sampah sembarangan ke dalam sungai masih dilakukan masyarakat. Semaksimal apapun normalisasi, pengdangkalan akan kembali terjadi.
"Normalisasi dan penataan dilakukan secara bersama-sama, desa ada bagiannya, kami di pemerintah kota ada bagiannya dan juga didukung oleh pemerintah pusat. Namun yang terpenting juga adalah bagaimana masyakat menyadari bahwa sungai dan aliran irigasi yang bersih itu penting. Itu yang lebih mendasar kita lakukan," katanya.
Menurut Genius, selain untuk pemenuhan kebutuhan pengairan pertanian dan pengendalian banjir, keberadaan sungai dan aliran irigasi dapat dimanfaafkan untuk pengembangan wisata. Sungai yang bersih dan kawasan sekitar sungai dan irigasi yang tertata, akan menjelma menjadi tempat tujuan wisata.
"Sejalan dengan visi dan misi Kota Pariaman menjadi kota tujuan wisata. Keberadaan sungai, aliran irigasi bisa dikembangkan menjadi wisata," tandasnya. (Nanda)