Wagub Nasrul Abit didampingi Bupati Ali Mukhni foto bersama dengan kesebelasan Padangpariaman peraih emas cabor sepakbola. Foto: Nanda |
Kemenangan tipis 1-0 tim sepakbola Padangpariaman atas Kabupaten Solok diganjar medali emas. Raihan medali dari cabor terfavorit tersebut, melengkapi kesuksesan Padangpariaman sebagai tuan rumah Porprov kali ini.
Pada Porprov XV 2018, Kota Padang kembali menjadi juara umum dengan perolehan 355 medali, terdiri dari 151 medali emas, 88 medali perak dan 116 medali perunggu.
Meski masih terdapat beberapa kelas yang sedang dipertandingkan pada cabor lain, dipastikan tidak akan merubah posisi perolehan medali.
Posisi kedua perolehan medali terbanyak ditempati oleh tuan rumah Padangpariaman yang sukses mengumpulkan 310 medali, terdiri atas 109 medali emas, 94 medali perak dan 107 medali perunggu.
Perolehan medali Padangpariaman pada Porprov XV meningkat dibandingkan perolehan medali Padangpariaman pada tahun 2016 silam sebanyak 175 medali dengan menempati peringkat kelima.
Sementara posisi ketiga ditempati kontingen Kota Bukittinggi dengan 235 medali, terdiri dari 67 medali emas, 81 medali perak dan 87 medali perunggu
Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni mengatakan penyelenggaraan Porprov Sumatera Barat ke XV 2018 secara umum berlangsung lancar. Nyaris tanpa ada gangguan yang dapat menganggu pelaksanaan Porprov.
Meski Kabupaten Padangpariaman belum mampu mencapai target juara umum mengalahkan Kota Padang, namun Padangpariaman sangat puas atas peningkatan perolehan medali yang dipersembahkan atlet Padangpariaman.
"Posisi perolehan medali kita meningkat. Secara statistik dibandingkan Proprov XIV di Kota Padang tahun 2016 silam yang menempati peringkat kelima. Di tahun 2018 ini, Kabupaten Padangpariaman berhasil menempati peringkat kedua perolehan medali terbanyak. Ini adalah prestasi yang luar biasa," kata dia.
Ali Mukhni bertekad, kontingen Padangpariaman dapat menjadi juara umum pada Porprov 2020 yang diselenggarakan di Kabupaten Pasaman Barat.
"Porprov tahun berikutnya kita akan upayakan menjadi juara umum," ulasnya.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menyikapi permasalahan penggunaan atlet luar Sumatera Barat yang mewakili sejumlah kabupaten/kota pada Porprov 2018 ini.
Ia memastikan telah ada ketegasan dari Pemprov Sumatera Barat bersama KONI Sumatera Barat untuk tidak mengikutsertakan atlet peraih medali yang berasal dari luar Sumbar pada Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020 di Papua.
"Soal hasil medali kita sudah sepakati ada toleransi. Namun secara tegas atlet tersebut tidak akan diambil untuk mewakili Sumbar. Penggunaan atlet tersebut sangat riskan, karena akan diprotes dan dicoret oleh panitia," tegasnya.
Ia juga meminta agar pihak terkait pelaksanaan Porprov ke XVI tahun 2020 yang diselenggarakan di Kabupaten Pasaman Barat, dapat dirumuskan jadwal pelaksanaannya secara tepat. Hal tersebut agar tidak berdempet dengan pelaksanaan tahapan Pilkada serentak 2020 Sumatera Barat.
"Agar dipastikan jadwalnya, untuk menghindari politisasi Porprov 2020. Jika bersamaan, kita kuatir tahapan Pilkada juga terganggu dan persiapan daerah peserta juga tidak optimal," kata mantan Bupati Pesisir Selatan tersebut.
Menyambung permasalahan penggunaan atlet dari luar Sumatera Barat, Nasrul Abit menekankan agar Pemkab dan Pemko di Sumatera Barat serius melakukan pembinaan atlet di daerah masing-masing, sehingga atlet lokal siap bertanding pada Porprov 2020.
"Sehingga tidak ada lagi permasalahan penggunaan atlet luar daerah terjadi lagi. Yang bertanding adalah putera daerah masing-masing," pungkasnya. (Nanda)