Foto: istimewa |
Kepala SNVT Pengembangan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai Sumatera V, Ali Rahmat mengatakan pemasangan groin tersebut akan mulai dikerjakan pada awal tahun 2019 mendatang. Salah satu titik yang akan dilakukan pemasangan groin pada anjungan Pantai Gandoriah
"Pemasangan groin tersebut merupakan salah satu upaya dari pemerintah daerah yang bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera V untuk mengantisipasi perluasan abrasi pantai," kata dia.
Pada 2018, Balai Wilayah Sungai Sumatera V juga telah menganggarkan sebanyak Rp3 miliar untuk pemasangan groin di beberapa titik di Kota Pariaman.
Secara umum ujar dia, penanganan abrasi pantai yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V, yaitu secara struktural atau menggunakan konsep pemasangan groin di sejumlah titik.
Ia mengatakan telah melakukan survei lapangan untuk membuat alternatif penanganan terhadap permasalahan sungai dan pantai di Kota Pariaman. Hasil survei sementara menunjukkan jika penanganan dilakukan dengan memperbaiki struktural dengan pemasangan groin, kemudian disisi muara dibangun jeti, agar dampak abrasi tidak kian meluas.
Sementara itu, pihaknya juga meminta agar Pemko Pariaman mempersiapkan desain penanganan kawasan sungai yang ada di Kota Pariaman. Jika desain dan perencanaannya siap pada 2019, besar kemungkinan penanganan sungai dan pantai di Pariaman akan direalisasikan pada 2020.
"Besarnya kebutuhan anggaran sesuai dengan desain penataan kawasan. Jika di Payakumbuh kemarin itu mencapai Rp160 miliar, belum tentu di Kota Pariaman akan sebesar itu. Anggarannya sesuai dengan desainnya," pungkasnya.
Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan selain penanganan perluasan dampak abrasi, pihaknya juga akan membuat desain penataan sungai di Kota Pariamam untuk mewujudkan konsep "Water Front City".
Sungai yang selama ini belum optimal menjadi saluran pengendalian banjir dan irigasi, akan diperbaiki dan dikembangkan menjadi daya tarik wisata baru Kota Pariaman.
Tiga aliran sungai besar di Kota Pariaman yakni Batang Piaman, Batang Mangor, Mangguang dan beberapa aliran sungai kecil akan ditata sesuai konsep Water Front City. Selain revitaliasasi fungsi, sungai akan dipercantik dengan penambahan pendesterian, fasilitas lampu taman dan fasilitas penunjang lainnya.
"Kita akan tata kawasan sungai agar bernilai estetika, ini akan berkembang menjadi destinasi wisata," pungkasnya. (Nanda)