Tim Ajep Arbetita serahkan SK IMB atas nama Syaiful Arifin di Korong Pasa, Nagari Pauh Kambar, Kec. Nan Sabaris, Rabu (7/11). Foto: Hendra |
Kali ini tim turun untuk lima kecamatan yakni Batang Anai, Lubuk Alung, Nan Sabaris, 2x11 Enam Lingkung dan 2x11 Kayu Tanam. Tim yang dipimpin langsung oleh Kepala DPMPTP Hendra Aswara didampingi stafnya, Arbetita dan Helmiyati, Rabu (7/11).
Kunjungan pertama ditujukan ke PT Bumi Sarimas Indonesia (BSI) yang beralamat di Duku, Kasang, Kecamatan Batang Anai yang disambut oleh manajemen BSI
"Baru kemaren diurus sekarang sudah siap, diantar pula oleh tim Ajep dan gratis. Benar-benar layanan prima. Terima kasih karena sangat membantu perusahaan," kata Staf PT Bumi Sarimas bernama Irvan.
Irvan mengaku mengurus perpanjangan izin reklame sebanyak 4 buah. Setelah menyerahkan berkas ia pun diminta menunggu di kantornya saja karena petugas yang akan mengantarkan sertipikat izin. Dan ternyata benar, esoknya izin telah diterima melalui tim Ajep.
Kemudian tim bergerak ke rumah Syaiful Arifin yang beralamat di Korong Pasa Nagari Pauh Kambar Kecamatan Nan Sabaris. Diketahui Syaiful mengurus IMB untuk pembangunan rumah dan toko. Tak butuh waktu lama, pengurusan IMB sudah beres dan diantar pula ke alamat dengan tanpa biaya.
"Iko rancak mah (ini bagus sekali). Iko pulo baru ado pagawai nan (Ini baru ada pegawai yang) melayani langsung datang ka (ke) rumah-rumah. Masyarakat jadi senang dan berterima kasih adanya program Ajep," kata Syaiful antusias.
Selanjutnya tim ajep menuju PT Statika Mitra Sarana di Kayu Tanam untuk Izin Usaha Industri dan Izin Panti Asuhan Yayasan Amal Bhakti di Jalan Raya Padang-Bukittinggi Km 47 Sicincin Kecamatan 2x11 Enam Lingkung.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Hendra Aswara mengatakan ada tiga manfaat adanya Ajep. Antara lain pengentasan kemiskinan, peningkatan PAD dan meningkatkan investasi.
Hendra menjelaskan dalam hal berkontribusi membantu program pengentasan kemiskinan bahwa jarak antara DPMPTP dengan kecamatan ada yang dekat dan berjauhan. Masyarakat mesti keluarkan biaya sedikitnya Rp100 ribu untuk ongkos transportasi dan biaya konsumsi untuk dua orang.
"Ada Ajep, maka uang itu bisa digunakan untuk keperluan lain seperti beli beras atau jajan anaknya ke sekolah," kata Hendra di kantornya, Pariaman, Rabu (7/11).
Bisa dibayangkan, tambah Hendra, jika dua puluh orang saja mengurus perizinan dalam satu hari maka bisa menghemat uang masyarakat sebesar Rp2 juta.
Kemudian Ajep juga meningkatkan PAD juga telah terbukti. Sebelum ada Ajep, pendapatan daerah melalui retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) hanya sekitar Rp400 jutaan pada 2016. Setelah ada inovasi Ajep, maka PAD naik dua kali lipat menjadi Rp900 juta pada 2017. Pada tahun ini retribusi IMB ditargetkan menjadi Rp1,5 miliar dan telah tercapai bahkan melebihi target menjadi Rp1,7 miliar pada bulan November ini.
"Artinya, kontribusi Ajep sangat signifikan menggenjot PAD. Tentunya ini berkat komitmen seluruh stakeholders juga," ujar Mantan Kabag Humas itu.
Terkait investasi, peran Ajep juga membuahkan hasil. Tahun 2017 lalu, target investasi hanya Rp45 miliar, namun bisa melebihi target menjadi Rp183 miliar. Sementara tahun ini ditarget nilai investasi di Padangpariaman sebesar Rp200 miliar.
"Sesuai arahan Bapak Bupati, program Ajep akan selalu ada untuk masyarakat, hari ini dan seterusnya," kata Kadis termuda itu. (Tim)