Foto: Junaidi |
Hal tersebut disampaikan Genius saat peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia tingkat Sumbar yang digelar di Pantai Gandoriah, Pariaman, Jumat (5/10).
Ia mengajak setiap keluarga mampu merencanakan masa depan keluarganya dengan baik. Perencanaan keluarga melalui pemanfaatan kontrasepsi, merupakan gerakan global guna meningkatkan kesejahteraan perempuan.
“Program KB bermanfaat untuk mewujudkan keluarga bahagia lahir bathin dan kesejahteraan keluarga secara ekonomi," kata dia.
Kepala BKKBN Sumatera Barat Syahrudin, mengatakan bahwa program KB telah menurunkan angka kelahiran rata-rata dari 5,6% anak per wanita usia subur, menjadi 2,4% pada tahun 2017.
Melalui kampanye perubahan perilaku penyediaan layanan kontrasepsi berbasis komunitas, kata dia, berhasil menekan angka kematian ibu yang pada akhirnya memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi keluarga.
“Angka kelahiran tetap atau Total Fertility Rate (TFR) secara nasional cenderung menurun dari 2,6% menjadi 2,4% pada tahun 2017," sebutnya.
Sedangkan untuk angka kelahiran di Sumatera Barat, dari 2,8% turun menjadi 2,5% anak per perempuan usia reproduktif. TFR di Sumbar belum mencapai sasaran 2,33%. Namun dalam rentang 2015 hingga kini menunjukan pencapaian lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya yang cenderung stagnan sejak 2007.
Sekretaris Utama BKKBN RI Mukhlizal, mengatakan bahwa keberhasilan program KB ditentukan oleh keikutsertaan masyarakat, terutama pasangan usia subur.
Selain itu, komitmen peserta KB aktif juga perlu dipantau agar tidak putus ber-KB. Saat ada 7 program kontrasepi modern. Di antaranya MOW, MOP, IUD, implan, suntik, pil dan kondom.
"Nanti akan muncul lagi alat kontrasepsi baru untuk pria yang disebut dengan pil pria atau gandarisa," ungkapnya. (Desi/OLP).