Mukhlis serahkan Memori Jabatan Walikota Pariaman kepada Genius Umar. Foto: OLP |
Pidatonya juga disaksikan oleh Walikota Pariaman periode 2013-2018 Mukhlis Rahman yang hadir pada acara Sertijab Walikota Pariaman itu. Mukhlis juga telah menyerahkan Memori Jabatan Walikota Pariaman ke tangan Genius Umar. Di samping Genius, menyimak Mardison Mahyuddin yang sekarang menyandang jabatan Wakil Walikota Pariaman.
Genius Umar menyampaikan pentingnya peran semua pihak untuk kesuksesan pembangunan. Jika sebelumnya terjadi faksi-faksi di masyarakat dan partai politik karena perbedaan pilihan politik Pilkada, selaku walikota, ia mengimbau agar semuanya kembali menyatukan tekad membangun Pariaman. Bahu membahu mensukseskan program pembangunan demi terwujudnya cita-cita bersama masyarakat Pariaman.
"Sesuai dengan filosofi Tabuik. Katika Tabuik telah dibuang ke laut, semuanya kembali menyatu. Singkirkan perbedaan politik Pilkada masa lalu," kata doktor ilmu kebijakan publik dari IPB itu.
Ia menyampaikan pentingnya menatap masa depan Pariaman bersama-sama. Saling menyatukan visi demi terwujudnya pembangunan yang diharapkan.
Pada kesempatan itu, ia kembali menyampaikan gagasan destinasi wisata primer Kota Pariaman dengan menjadikan pantai sepanjang 12,5 km menjadi destinasi wisata. Pariaman akan menjadi pusat wisata baharinya di Sumatera Barat.
Ia juga mengajak para kepala desa se Kota Pariaman mulai memikirkan 'projek' wisata sekunder, sesuai dengan potensi desanya masing-masing. Pengelolaan wisata desa bisa dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa. Dengan adanya badan usaha tersebut, akan tercipta gerakan ekonomi desa.
Suami dari dr Lucy itu juga menyinggung ketimpangan pembangunan kota Pariaman sisi Barat dengan Pariaman sisi Timur.
"Seolah-olah, sisi Timur kota Pariaman, bagian belakangnya kota Pariaman," sebutnya.
Genius memiliki ambisi menjadikan seluruh sisi kota Pariaman sebagai teras atau bagian depan. Tidak ada sisi kota Pariaman yang nantinya disebut bagian belakang dengan menerapkan strategi pembangunan 'front city' tersebut.
Sedangkan Mukhlis Rahman dalam pidato terakhirnya di DPRD tersebut, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat jika selama 10 tahun masa kepemimpinannya sebagai walikota Pariaman, ada keinginan-keinginan masyarakat yang belum terealisasikan.
"Pada kesempatan ini saya menyampaikan maaf karena banyak keinginan yang belum terpenuhi," ungkapnya. (OLP)