Mukhlis dan pimpinan Baznas Kota Pariaman tinjau pembangunan gedung baru Baznas kota Pariaman. Foto: Junaidi |
Ia meminta Baznas harus mulai memikirkan bagaimana menggaet pengusaha dan sektor swasta untuk bisa mengeluarkan zakatnya di Baznas Pariaman.
"Sehingga dana yang dikelola tidak hanya zakat ASN Pemko Pariaman saja," kata Mukhlis saat meninjau pembangunan kantor Baznas di jalan Bagindo Aziz Chan, Kelurahan Kampung Perak, Pariaman Tengah, Kamis siang (4/10).
Pelayanan dan pengelolaan uang zakat yang terkumpul di Baznas kota Pariaman bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu demi kesejahteraan masyarakat.
Kantor Baznas Kota Pariaman yang sedang dibangun itu, berdiri di atas tanah seluas 340 m2. Pada tahap pertama pembangunan di 2017, Baznas Pariaman kucurkan dana sebesar Rp750 juta untuk pembangunan lantai pertama gedung.
Lalu pada 2018, pihak Baznas Pariaman terima kucuran dana APBD Kota Pariaman sebesar Rp850 juta untuk kelanjutan pembangunan hingga lantai dua. Total pagu dana hingga selesai pembangunan sebesar Rp1,6 miliar.
Pos dana yang digunakan untuk pembangunan tahap pertama gedung Baznas Rp750 juta, berasal dari dana hak amil zakat yang diterima sejak tahun 2009 hingga 2017. Hak amil zakat tersebut sebesar 12,5% dari dana zakat yang dikelola.
Pada tahun 2018 ini, Baznas Kota Pariaman sudah menerima penyaluran zakat dari pihak pengusaha dan swasta. Meski belum maksimal, jumlah zakat dari swasta itu, diyakini akan terus meningkat.
Pembangunan lantai pertama kantor Baznas Pariaman hingga saat ini telah mencapai bobot 80% dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp600 juta. Sesuai jadwal, pembangunan tahap pertama tersebut harus tuntas hingga bulan November mendatang. (Juned/OLP)