Rio Sikumbang saat diwawancarai wartawan. Foto: Nanda |
Pariaman - Pemeran video klip sekaligus penyanyi lagu berjudul "meski kau lelaki" angkat bicara, pasca kembali viralnya video klip yang disebut mengisahkan kisah percintaan lelaki pecinta sesama jenis atau LGBT beberapa pekan terakhir.
Pemeran video klip, Rio Sang Juara Masri atau dikenal sebagai Rio Sikumbang mengatakan viralnya kembali tersebut ibarat "cubadak baangek an". Kasus tersebut menurutnya telah selesai sejak 2013 silam.
"Bahkan, pernah diproses secara hukum namun tidak ditemukan pelanggaran pidananya," ujarnya.
Lagu dan video klip "meski kau lelaki" diunggah beberapa akun youtube dengan durasi video lebih dari 5 menit. Dari lirik lagu mengisahkan perasaan cinta dan kasih sayang lelaki terhadap pasangannya, yang ia yakini juga lelaki.
Meski lagu dan video klip tersebut berkisah tentang percintaan sesama jenis, Rio Sikumbang tegaskan dirinya bukan pelaku LGBT. Tudingan dirinya sebagai pelaku LGBG tidak beralasan. Status menikah dua kali dan memiliki dua orang anak cukup menjadi bukti tegas jika dirinya bukan penyuka sesama jenis.
Dikatakan Rio, usai lagu dan video klip tersebut viral pada tahun 2013 silam, ia sering mendapatkan undangan dari stasiun TV swasa ternama di Indonesia atas video klip tersebut, namun ia tolak.
Tidak hanya itu, tawaran menjadi duta LGBT juga ditawari salah satu organisasi, juga ia tolak.
"Saya rasa cukup jelas jika saya bukan pelaku ataupun pendukung dan aktivis LGBT seperti yang ditudingkan. Buktinya saya telah menikah dua kali dan punya dua anak," kata dia.
Diceritakannya lagu dan video klip meski kau lelaki tersebut yang dibiayai oleh produser asal Malaysia ini diproduksi pada tahun 2012. Peluncuran video klip dilakukan pada tahun 2013.
Pemilihan lokasi syuting di Pantai Gandoriah, kata dia, telah mendapatkan izin dari Kepala Dinas Pariwisata Kota Pariaman saat itu.
"Saya sendiri yang minta izin secara lisan untuk syuting di Pantai Gandoriah Kota Pariaman kepada Pak Efendi Jamal sebagai kadis waktu itu. Awalnya syutingnya bukan di pantai Gondariah, melainkan di Malaysia. Namun ada kendala sehingga dialihkan di Pariaman," ujar pria yang pernah menjadi runner up duta wisata Kota Pariaman itu.
Beredarnya video tersebut sekaligus persepsi dirinya sebagai pelaku LBGT merugikan dirinya. Beredarnya kembali video itu sempat menimbulkan permasalahannya dengan keluarga. Belum lagi stigma negatif berpengaruh dengan menurunnya kunjungan pelanggan untuk pangkas rambut di barber shopnya yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol Pariaman.
"Yang tahu saya itu saya dan Tuhan. Ini banyak sekali ruginya saya," pungkasnya.
Sekretaris LKAM Kota Pariaman, Priyaldi mengatakan pihaknya mengutuk perilaku menyimpang LBGT yang dikisahkan dalam video klip tersebut.
Menurutnya penayangan kembali video klip dengan latar lokasi Pantai Gandoriah Pariaman berdampak negatif bagi Kota Pariaman.
"Jelas akan ada kesan negatif terhadap Kota Pariaman yang muncul akibat video tersebut. Kita ingin agar video tersebut tidak beredar lagi," kata dia.
Perilaku LGBT menjelma menjadi permasalahan jamak di Indonesia. Tidak hanya di perkotaan saja, perilaku yang telah ada bahkan sejak kaum nabi Luth itu kini telah ditemukan di daerah perkampungan. Jamaknya permasalahan ini, harus ditangani bersama.
"Pembinaan perlu kita lakukan untuk mencegah perilaku menyimpang termasuk LGBT. Semua pihak harus terlibat mencegah berkembangnya masalah ini," kata dia.
Ia menyebut jika permasalahan LGBT menjadi salah satu fokus isu kegiatan LKAM Kota Pariaman sebagai kelembagaan ninik mamak di Kota Pariaman.
"Kita sudah susun program kegiatan pembinaan generasi muda. Kita sosialisasi ninik mamak dan pemuda untuk mencegah LBGT agar tidak berkembang," pungkasnya.(Nanda)