Ali Mukhni serahkan BPS Award kepada dua pimpinan perusahaan. Foto: Andri |
Seminar di ruang pertemuan Hotel Minang Jaya, Lubuk Alung tersebut, diadakan dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasinonal yang jatuh pada tanggal 26 September 2018 lalu, sekaligus memberikan BPS Awards kepada dua responden terbaik dalam memberikan data dan informasi pada BPS Padangpariaman.
Bupati Ali Mukhni memaparkan pentingnya data dalam setiap lini kehidupan, terlebih-lebih dalam mengambil keputusan strategis.
"Saya selalu mengutip data-data yang diterbitkan BPS karena data BPS lah yang dapat dipercaya," kata Ali Mukhni.
Seperti data angka kemiskinan Kabupaten Padangpariaman 2017 lalu di kisaran 8,46%. Angka ini turun dibandingkan 2016. Sementara data angka kemiskinan nasional 2017, sebesar 10,12%.
"Berarti, angka kemiskinan Padangpariaman lebih rendah dibanding angka nasional," sambung Ali Mukhni.
Sedangkan data pertumbuhan ekonomi Padangpariaman pada 2017 adalah 5,59%. Lagi-lagi, masih sedikit di atas rata rata nasional yang 5,07%.
Ali Mukhni mengatakan, dia berani menyebut di atas angka nasional karena yang menerbitkan adalah BPS, lembaga yang memang tugasnya mengumpulkan dan mengolah informasi yang kredibel.
Kepala BPS Padangpariaman Alfianto, dalam pemaparannya menjelaskan data statistik umum Kabupaten Padangpariaman.
Laju pertumbuhan penduduk di Padangpariaman, periode 2016-2017 adalah 0,59%. Sex rasio 97, artinya penduduk wanita lebih banyak dibandingkan prianya.
Sementara dependency rasio 64,50, tingkat ketergantungan bersandar kepada warga berumur 64. Kepadatan penduduk cukup padat dengan 309 jiwa/km2 dan rata rata anggota rumah tangga 4 jiwa/RT.
Alfianto juga membuka data angka harapan hidup saat lahir 67,96%. Harapan lama sekolah 13,56. Rata rata lama sekolah 7,21. Pengeluaran per kapita/tahun Rp10,597 juta. Dan Indeks Pembangunan Manusia 68,90.
"Yang menarik adalah angka statistik Padangpariaman secara rata-rata berada di atas angka provinsi Sumbar dan nasional," kata Alfianto.
Alfianto kemudian mencoba membandingkan kondisi Padangpariaman dengan dua kabupaten lain supaya adil dalam membandingkannya.
"Kami bandingkan Padangpariaman dengan Agam dan Pesisir Selatan. Pada 2017, Padangpariaman unggul pada beberapa data statistik dibanding dua kabupaten tersebut. Seperti misalnya angka IPM, pertumbuhan ekonomi, PDRB lapangan usaha, PDRB per kapita, angka kemiskinan, dan lain lai," ungkapnya.
Dari data PDRB yang dipaparkan Alfianto, disebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi angka PDRB yang sangat besar berasal dari sumbangan trasportasi dan pergudangan terutama keberadaan BIM di Ketaping.
Namun, pihaknya belum mendapatkan data apakah kebaradaan BIM ikut mendongkrak perekonomian atau ikut memberi kesejahteraan kepada masyarakat Padangpariaman.
"Tahun depan akan kami lakukan survey tentang hal ini dengan cara membuat dua versi survey. Survey dengan memasukkan kontribusi BIM dan yang tidak," tutup Alfianto.
Prof Dr H Hasi Aimon dari UNP berharap pemerintah dan masyarakat perlu secara terus menerus meningkatkan jumlah investasinya pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan.
Hal itu akan berdampak positif bagi penurunan tingkat kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dua perusahaan dihadiahi BPS Awards. Peringkat satu PT Nusa Beta Farma dan peringkat dua PDAM Padangpariaman. Awards diserahkan Bupati Padangpariaman dan diterima langsung pimpinan masing-masing perusahaan. (Andri/OLP)