Genius Umar teken deklarasi damai pemilu 2019. Foto: Nanda |
Pariaman - Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, imbau masyarakat Pariaman agar tidak ikut menyebarluaskan informasi hoaks dan melakukan ujaran kebencian di media sosial pada penyelenggaran pemilu serentak tahun 2019.
Masyarakat juga diminta selektif sebelum membagikan informasi agar tidak terjebak praktik penyebaran informasi hoaks.
Selain merusak sendi-sendi demokrasi, sebaran informasi hoaks dan ujaran kebencian, menyebabkan masyarakat bingung menentukan kandidat yang akan dipilih.
"Masyarakat memilih capres dan cawapres, calon anggota legislatif dengan melihat visi-misi dan programnya, ketimbang terpengaruh informasi hoaks tentang kandidat tertentu," ujarnya usai memimpin deklarasi pemilu serentak 2019 damai tingkat Kota Pariaman, Senin (10/9)
Genius mengaku pernah merasakan dampak buruk penyebaran informasi haoks kala menjadi kandidat calon pada pemilihan walikota Pariaman tahun 2018. Sebagai calon, serangan hoaks dan ujaran kebencian dilakukan pihak tertentu untuk menggerus elektabilitas dirinya.
"Saya sendiri pernah merasakan dampaknya pada pilkada kemaren. Namun karena pemilih di Kota Pariaman cerdas, hoaks yang diarahkan ke saya tidak begitu berpengaruh," ujarnya.
Kapolres Pariaman, AKBP Andry Kurniawan menyebut, tim cyber troops Polres Pariaman terus melakukan patroli di dunia maya.
"Kami terus melakukan patroli di media sosial, sejauh ini masih belum ada yang menonjol. Namun ada satu laporan kepada kami tapi sifatnya pribadi," katanya.
Selain melakukan pemantauan menggunakan puluhan akun, Polres Pariaman juga menyebar konten ajakan pemilu damai 2019.
"Yang mengarah pada penyebaran hoaks dan ujaran kebencian, kita ingatkan melalui akun medsos resmi Polres Pariaman," pungkasnya. (Nanda)
Selain merusak sendi-sendi demokrasi, sebaran informasi hoaks dan ujaran kebencian, menyebabkan masyarakat bingung menentukan kandidat yang akan dipilih.
"Masyarakat memilih capres dan cawapres, calon anggota legislatif dengan melihat visi-misi dan programnya, ketimbang terpengaruh informasi hoaks tentang kandidat tertentu," ujarnya usai memimpin deklarasi pemilu serentak 2019 damai tingkat Kota Pariaman, Senin (10/9)
Genius mengaku pernah merasakan dampak buruk penyebaran informasi haoks kala menjadi kandidat calon pada pemilihan walikota Pariaman tahun 2018. Sebagai calon, serangan hoaks dan ujaran kebencian dilakukan pihak tertentu untuk menggerus elektabilitas dirinya.
"Saya sendiri pernah merasakan dampaknya pada pilkada kemaren. Namun karena pemilih di Kota Pariaman cerdas, hoaks yang diarahkan ke saya tidak begitu berpengaruh," ujarnya.
Kapolres Pariaman, AKBP Andry Kurniawan menyebut, tim cyber troops Polres Pariaman terus melakukan patroli di dunia maya.
"Kami terus melakukan patroli di media sosial, sejauh ini masih belum ada yang menonjol. Namun ada satu laporan kepada kami tapi sifatnya pribadi," katanya.
Selain melakukan pemantauan menggunakan puluhan akun, Polres Pariaman juga menyebar konten ajakan pemilu damai 2019.
"Yang mengarah pada penyebaran hoaks dan ujaran kebencian, kita ingatkan melalui akun medsos resmi Polres Pariaman," pungkasnya. (Nanda)