Homestay Kayu Manis di Kelurahan Lohong begitu asri dengan ornamen kayunya. Foto/istimewa |
Berbagai fasilitas dipersiapkan. Hotel, penginapan dan homestay di Pariaman akan berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaiknya.
Manager Hotel Nan Tongga, Rommy BW, mengatakan bahwa persiapan menyambut iven tahunan Tabuik 2018 sudah jauh hari dilakukan dengan membenahi segala fasilitas yang ada di hotel mereka.
Sebanyak 42 kamar yang ada untuk tanggal 22 September 2018 atau sehari menjelang acara puncak tabuik dihoyak, sebut dia, kamar sudah full booking oleh tamu dari Pekanbaru.
“Setiap iven yang diadakan selalu memberikan dampak positif dan keuntungan bagi kami, begitu juga di hari-hari besar lainnya kecuali di hari Lebaran Idul Adha,” kata Rommy di Pariaman, Senin (3/9).
Sedangkan Hotel Al Madinah di Jl By Pass Jati Padusunan mengaku tidak terlalu merasakan imbas tersebut karena hotelnya terbilang baru dan lokasinya cukup jauh dari pantai. Tapi walaupun begitu mereka selalu mendukung setiap acara yang digelar oleh Pemko Pariaman dengan memberitahukan kepada tamu yang datang.
Syafrial selaku pengelola hotel mengatakan selalu memberikan pelayanan terbaik bagi setiap tamu. Pihaknya sangat mendukung visi dan misi Pemko untuk menjadikan Pariaman sebagai kota tujuan wisata.
Hal itu kata dia, merupakan salah satu alasan owner hotel itu mendirikan hotel di Pariaman, sesuai dengan motto hotelnya 'Reasonable To Stay and Be Number One Costumer Choice'.
"Tamu yang datang ke hotel kami menginap dengan penuh kenyamanan, ketenangan dengan pelayanan terbaik. Konsep hotel dibuat seperti di rumah sendiri," kata dia.
Sementara, Hotel Safari Inn yang berlokasi di Desa Karan Aur depan Pantai Kata Pariaman, sejak berdiri dua tahun lalu, juga mengaku belum merasakan keuntungan dari meriahnya Hoyak Tabuik Piaman.
Jhonnedi sebagai manager dari hotel itu mengatakan bahwa saat ini Hotel Safari Inn masih dalam tahap pembangunan dan pembenahan fasilitas. Hotel Safari Inn, kata dia, beda dengan hotel lainnya. Sebagai Hotel dan Resort mereka hanya mengutamakan tamu dari kalangan tertentu saja, dengan tarif menginap Rp600.000 per malam.
Selain hotel, homestay juga menjadi salah satu tempat favorit bagi para tamu yang datang berkunjung ke Kota Pariaman untuk menginap. Homestay Kayu Manih yang berlokasi di Jl Bgd Aziz Chan Kelurahan Lohong Pariaman Tengah, semenjak berdiri tiga tahun lalu, selalu penuh di saat iven dan hari-hari besar lainnya.
Eki Afria Nugraha sebagai pengelola Homestay Kayu Manih mengatakan homestay yang mempunyai 10 kamar dengan fasilitas yang memadai juga menyediakan akomodasi serta guide jika para tamu membutuhkannya. Dan untuk tarif fasilitas semuanya, homestay itu mematok tarif Rp250 ribu per malam.
Sedangkan Homestay Bunda, di Kelurahan Pasir Lohong, Pariaman Tengah, mengaku juga selalu penuh di saat adanya iven dan hari-hari besar lainnya di Pariaman. Homestay tersebut hanya memilik 3 kamar dengan tingkatan fasilitas. (Tim)