Genius Umar saat memberikan arahan pada pembukaan BID-PID tingkat kota Pariaman. Foto: Junaidi |
BID merupakan forum penyebaran dan pertukaran inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa-desa lingkup kabupaten/kota. Sedangkan bursa inovasi, merupakan bagian tak terpisah dari Model Pengelolaan Inovasi (MPI) tingkat kabupaten/kota.
Wakil Walikota Pariaman Genius Umar pada kesempatan itu, mengimbau masyarakat desa menggali potensi desanya masing-masing untuk dikembangkan nilai ekonomisnya.
"Peningkatan sumber daya masyarakat desa sangat penting untuk pencapaian tersebut. Dengan SDM memadai, maka berbagai inovasi akan lahir di tingkat-tingkat desa yang pada akhirnya memiliki dampak positif bagi kota Pariaman," kata walikota Pariaman terpilih itu.
Genius menuturkan hal mendasar dalam rancang bangun PID adalah inovasi/kebaruan dalam praktik pembangunan dan pertukaran pengetahuan. PID akan memberikan perhatian terhadap dukungan teknis.
Dalam inovasi pembangunan di desa, imbuh doktor ilmu kebijakan publik itu, diperlukan badan usaha milik desa atau BUMDes. Guna membangun sebuah BUMDes, modalnya bisa melalui dana desa. BUMDes yang sukses tentu akan mampu mensejahterakan masyarakatnya.
Dengan tersedianya dana desa dan modal membangun BUMDes, bagi aparatur desa diharapkannya bisa membaca peluang bagi desanya. Aparatur desa mesti bisa menggarap potensi yang ada untuk dijadikan usaha penopang perekonomian masyarakat desa.
“Contoh inovasi desa bisa dengan membuat kelompok wisata. Ciptakan fitur pariwisata di desa masing-masing seperti camping ground yang bisa dilakukan di kawasan hutan mangrove,” sebutnya.
Kepada pendamping desa, Genius Umar mengimbau agar mereka terus menggali ilmu dengan gemar membaca dan melihat hasil yang telah dilakukan desa-desa sukses di wilayah indonesia. Hal tersebut berguna bila diadopsi di desanya masing-masing.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kota Pariaman Efendi Jamal menyebut, BID-PID tersebut diikuti oleh tiga orang per tiap desa dengan total peserta 207 orang.
“Tentunya untuk menjembatani kebutuhan pemerintahan desa dalam pembangunan desa. Juga sharing ilmu dalam penggunaan dana desa yang lebih efektif dan inovatif,” ucapnya. (Juned/OLP)