Atraksi panjat batang pisang menjadi tontonan paling menghibur selama perayaan HUT RI di Gadur. Foto/Nanda |
Namun apa jadinya jika yang dipanjat bukanlah batang pinang. Melainkan batang pisang.
Demikian halnya di Korong Kampung Dalam, Nagari Gadur Kecamatan Enam Lingkung, Padangpariaman. Batang pisang digunakan untuk batang pinang.
Unik memang. Batang pisang tidak ditebang, melainkan dibongkar dengan umbi uratnya. Setelah dibersihkan, batang pisang dengan panjang 8 meter digantung secara terbalik, disangga menggunakan dua pohon pinang di dua sisinya. Setelah itu, batang pisang dilumuri "grease" atau gomok (gemuk).
Berbeda dengan aksi panjat batang pinang bagomok kebanyakan. Menaklukan atau mencapai puncak batang pisang bagomok jauh lebih sulit, dibandingkan batang pinang umumnya. Batang pisang yang digantung, berayun ketika dipanjat. Di sanalah kesulitannya.
Uniknya panjat batang pisang ini, menjadi tontonan. Tidak hanya masyarakat setempat, atraksi ini mengundang pengunjung dari daerah lain untuk menyaksikan.
Walikorong Kampung Dalam, Adek Gusrinaldo mengatakan, panjat batang pisang bagomok telah dimulai sejak tahun 1990-an. Atraksi panjat batang pisang bagomok masih diselenggarakan tiap HUT RI.
"Meskipun sulit, kelompok pemuda setempat selalu mencapai puncaknya," ujarnya di Gadur, Minggu (19/8) sore.
Selain batang pisang bagomok, dua batang pinang juga memeriahkan HUT RI di tempat tersebut. Namun, batang pinang yang memiliki ukuran panjang yang berbeda, pesertanya khusus diikuti anak-anak saja.
"Kami juga adakan panjat batang pinang bagi anak-anak," ulasnya.
Di momen HUT RI ke-73, ia mengajak generasi muda setempat mengisi dengan hal yang positif. Melakukan hal positif sekecil apapun bisa dilakukan sebagai bentuk sikap cinta terhadap tanah air. (Nanda)