 |
| Suasana salat Idul Adha di halaman Balaikota Pariaman. Foto/Junaidi |
Sempat diguyur hujan saat salat, para jamaah tetap khusyuk menjalankan ibadah. Mereka tetap berdiri di tempatnya masing-masing meski kebasahan.
Wakil Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan, pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail merupakan contoh ketaqwaan hamba kepada Allah SWT.
"Momentum ini hendaknya kita jadikan evaluasi terhadap apa yang telah kita lakukan dalam kehidupan selama ini," kata Genius.
Genius Umar juga mengajak seluruh masyarakat Pariaman, ranah dan rantau, ikut berpartisipasi aktif membangun kota Pariaman ke depannya.
Di samping itu, walikota terpilih ini juga mengimbau masyarakat Pariaman mendoakan warga NTB yang saat ini dilanda bencana gempa bumi, di samping menyisihkan sebagian rejekinya untuk menyumbang.
"Total donasi yang telah terkumpul hingga saat sebanyak Rp107 juta," pungkasnya.
Pada Idul Adha 2018, jumlah hewan kurban di Kota Pariaman sebanyak 702 ekor sapi, 2 ekor kerbau, dan 17 ekor kambing. Sedangkan peserta kurban berjumlah 4.400 orang dengan penerima daging qurban sebanyak 28.000 orang. (Juned/OLP)
