Idris Bin Sawik, 72, (Kanan) dan Wahyu Bin Sawik (32) CJH tertua dan termuda Kota Pariaman ketika acara silaturahmi di Balairung Walikota. Foto/Eri Elfadri |
Saat ditemui pada acara gelar silaturrahmi temu ramah CJH di Balairung Walikota Pariaman, Rabu (25/7) lalu. Kakek asal Rambai Kecamatan Pariaman Utara tersebut terlihat tak mampu menyembunyikan kegembiraannya. Terlebih ketika Idris mengakui mendaftar sebagai CJH dengan dibiayai oleh kedelapan anaknya.
"Alhamdulillah saya sangat bersyukur karena bisa berangkat tahun ini. Insya Allah siap lahir batin. Perasaan saya bahagia bercampur haru, sama seperti saat anak saya mendaftarkan saya pertama kalinya," ujar Idris didampingi anak pertamanya.
Meski usianya tak muda lagi, dirinya tetap semangat mempersiapkan segala sesuatu untuk pemberangkatannya. Selain kesehatan, sejumlah persiapan fisikpun dia lakukan agar tetap bugar.
Kakek dengan 13 cucu ini juga mengakui saat tiga hari menjelang bulan puasa lalu matanya tidak dapat melihat dengan jelas. Selain itu pendengaraanya juga samar-samar, namun ia sama sekali tidak khawatir dalam menunaikan ibadah haji.
"Kenapa takut, kan ramai-ramai di sana. Istri saya juga ikut ke Tanah Suci dan semoga nanti berjalan dengan lancar, selanjutnya saya serahkan kepada Allah SWT," harapnya.
Anak pertama Idris, Susniarti (49) mengaku khawatir melihat kondisi fisik ayahnya yang menurun belakangan ini. Apalagi setelah ia mendengar kabar cuaca di Arab Saudi tergolong ekstrem saat siang dan malam hari pada tahun ini. Dia khawatir kesehatan orangtuanya terganggu selama 40 hari di Tanah Suci.
"Tapi saya juga merasa lega karena ada ibu juga yang mendampingi bapak di sana, serta juga ada karu (ketua regu) dan karom (ketua rombongan),"ujarnya.
Susniarti berharap semoga kedua orang tuanya serta calon jemaah haji lainnya selamat pulang pergi. Dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dan menjadi haji yang mabrur yang diridhoi Allah SWT. (Ira/Eri/*)