Letkol Hermawansyah dilepas oleh LKAAM Pariaman dan Bundo Kanduang. Foto/Eri |
Ketua LKAAM Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan kepergian Sutan Mudo Nan Putiah untuk menimba ilmu dan mencari pengalaman di perantauan sebagaimana petuah Minang.
"Karatau madang di hulu, babuah babungo balun, marantau bujang dahulu, di kampuang baguno balun," sebut Mukhlis, Selasa (26/6).
Walikota Pariaman itu mengapresiasi selama Hermawansyah menjabat Dandim Pariaman dalam mendukung dan mewujudkan visi misi Kota Pariaman. Dandim, kata dia, sangat berperan mewujudkan aspek keamanan di Kota Pariaman sehingga mendukung kenyamanan bagi wisatawan.
"Kami merasakan kerjasama dengan Sutan Mudo Angku Nan Putiah lebih banyak dilakukan secara kekeluargaan, sehingga beliau banyak memberikan ide dan gagasan untuk mewujudkan Pariaman ke arah yang lebih maju," kata dia.
Program Manunggal Subuh Indah Penuh Berkah (Masihpuber) adalah gagasan dari Dandim Pariaman. Program ini sejalan dengan program magrib mengaji di Kota Pariaman untuk meramaikan masjid dan musala. Dandim Pariaman juga menjadi penggagas pelaksanaan iven tinju pantai pertama di Kota Pariaman.
"Kami mendoakan semoga di tempat yang baru akan lebih sukses lagi," sebutnya.
Hermawansyah mengakui bahwa setelah diberi gelar kehormatan oleh masyarakat adat Kota Pariaman, dia memiliki dua kampung halaman: Baturaja dan Kota Pariaman.
"Terimakasih kepada masyarakat Kota Pariaman yang sudah memberi saya gelar Sutan Mudo Nan Putiah dan istri saya Bundo Nan Anggun. Gelar ini menjadi kebanggan saya dan keluarga beserta masyarakat Baturaja, karena saya membaca berita di media di sana ada judul Letkol Arh Hermawansyah Putra Asli Baturaja Mendapatkan Gelar Diperantauan," jelasnya.
Putra Baturaja tersebut akan dipindahtugaskan ke Medan sebagai Wakil Asisten Perencanaan Kodam I Bukit Barisan. Ia sudah bertugas di Pariaman selama 1 tahun 3 bulan. (Eri/OLP)