Dewan juri lomba bercerita anak foto bersama dengan para juara. Foto/Andri |
Lomba Bercerita ini dibuka secara resmi oleh Bupati Padangpariaman yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretaris Daerah Kabupaten Idarussalam Tuanku Sutan.
Ketika memberikan kata sambutan, Idarussalam mengemukakan, Bupati Padangpariaman sangat mengapresiasi kegiatan lomba bercerita karena sesuai dengan visi dan misi daerah.
“Pendidikan melalui membaca dan menceritakan kembali materi bacaan dapat mengasah intelelegensi dan kecerdasan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Arpus Hendri Satria menyebut, tujuan penyelenggaraan lomba antara lain menumbuh-kembangkan minat dan kegemaran membaca anak-anak serta kecintaan terhadap karya budaya bangsa melalui berbagai bacaan atau buku.
Di samping itu, mengangkat dan mempopulerkan buku-buku cerita budaya daerah (lokal) yang mengandung nilai-nilai kehidupan yang baik serta membangun karakter bangsa, baik buku bernuansa cerita kepahlawanan maupun legenda.
Selanjutnya, ulas Hendri, menumbuh-kembangkan kecintaan anak-anak terhadap karya budaya bangsa serta mencari bibit generasi muda dari penjuru nusantara yang dapat menjadi panutan dalam memupuk kebiasaan gemar membaca.
Sasaran peserta lomba, lanjut dia, siswa-siswi yang pada saat pelaksanaan lomba masih duduk di Kelas V SD/MI, baik negeri maupun swasta, masing-masing dua peserta dari setiap kecamatan se-Kabupaten Padangpariaman.
"Dalam hal ini sekolahnya sudah memiliki perpustakaan yang dikelola dan dikembangkan oleh petugas kompeten," kata dia.
Dewan juri antara lain Zafnirati dari Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Kota Padang & Presenter Padang TV, Zalmasri dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, Hendri Satria Kadis Arpus, Zakirman Tanjung dari jurnalis, dan Hartini Ma’ar Kabid Pengawasan dan Kearsiapan Dinas Arpus.
Hingga kegiatan berlangsung, peserta yang mendaftar berjumlah 24 siswa, masing-masing memperoleh kesempatan menunjukkan kebolehan bercerita selama 10 hingga 15 menit, menceritakan satu dari sepuluh judul yang ditentukan panitia.
Di antara judul cerita yang dipilih peserta adalah Lebai Malang, Malin Kundang, Syekh Burhanuddin, Anggun Nan Tongga, Sabai Nan Aluih, Pinokio, Asal-muasal Minangkabau, Asal Mula Nama Pantai Gandoriah dan Balasan untuk Sebuah Pertolongan. Peserta bercerita tanpa naskah dengan penampilan, intonasi dan boleh menggunakan alat peraga.
Komponen penilaian terdiri dari penampilan dengan bobot (2), cara / teknik bercerita (4), penguasaan materi (3) dan kemampuan/skill (1). Rentang penilaian berkisar antara 50 hingga 95 dengan skala kualifikasi 50 – 64 (kurang), 65 – 74 (cukup), 75 – 84 (baik) dan 85 – 95 (sangat baik).
Setelah seluruh peserta menunjukkan kebolehan, kelima dewan juri menyerahkan hasil penilaian masing-masing. Hasilnya, juara pertama diraih Airin Afrilia Jelita siswi Kelas III SDN 06 Batang Anai. Ia meraih hadiah berupa trofi, piagam dan tabanas Rp3,5 juta serta di utus mengikuti lomba yang sama tingkat Provinsi Sumbar pada 28 Juni 2018.
Selanjutnya, juara kedua diraih Mutia Rani siswi Kelas V SDN 14 Nan Sabaris dengan hadiah trofi, piagam dan tabanas Rp2 juta. Juara ketiga oleh Zahratul Hayati Arafah siswi Kelas V SDN 07 V Koto Timur dengan hadiah trofi, piagam dan tabanas Rp1 juta.
Berikutnya juara harapan pertama Salsabilla siswi Kelas V SDN 15 Ulakan Tapakis dengan hadiah trofi, piagam dan tabanas Rp750 ribu, juara harapan kedua Ahmad Wildan siswa Kelas III SDN 07 Ulakan Tapakis dengan hadiah trofi, piagam dan tabanas Rp500 ribu dan juara harapan ketiga Yelmi Fitria siswi Kelas V SDN 11 Batang Gasan dengan hadiah trofi, piagam dan tabanas Rp250 ribu. (ASM/OLP)