Sekda Jonpriadi saat peluncuran Gernis sebagai salah satu langkah untuk mengatasi HIV Aids di Padangpariaman. Foto/Andri |
Menurut Sekretaris Daerah Jonpriadi, Senin (21/5) di Parikmalintang, GERNIS merupakan inovasi baru dari Dinas Kesehatan dalam upaya meningkatkan pencegahan atau deteksi dini berbagai penyakit menular terutama HIV-AIDS.
"Gernis ini dilaksanakan bekerjasama dengan Kementerian Agama Kabupaten Padangpariaman," katanya.
Gernis, lanjutnya, dibuat karena di Kabupaten Padangpariaman pernah terjadi pernikahan tanpa screening sehingga pasangan pengantin tertular penyakit HIV dari pasangannya dan anaknya juga ikut tertular HIV.
Selain itu karena penyakit HIV-AIDS di Kabupaten Padangpariaman telah menulari rentang usia 15 sampai dengan 35 tahun.
Jonpriadi menjelaskan bahwa dari data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2017 diketahui Kabupaten Padangpariaman peringkat ke-3 terbanyak penyakit HIV-AIDS.
"Pengidap HIV-AIDS di Kabupaten Padangpariaman pada tahun 2015 hingga 2017 sebanyak 104 orang dan dari bulan Januari hingga Maret 2018 ditemukan sebanyak 10 orang lagi," katanya.
Bupati Padangpariaman Ali Mukhni mengakui bahwa daerah yang dia pimpin memang terbanyak ketiga ditemukan kasus HIV-AIDS.
"Kita akui data itu valid. Kita tidak malu menerima kenyataan bahwa daerah kita nomor urut tiga di Sumbar. Lebih baik kita tahu data tersebut sehingga kita dapat memutuskan jalan keluar secepatnya daripada kita tutupi dan meledak pada saat penderitanya sudah banyak," ujarnya.
Bupati dua periode itu juga berharap data penyakit yang lain juga dibuka datanya di Padangpariaman sehingga strategi dan program yang tepat dapat dirumuskan pada tahun selanjutnya.
Setelah launching GERNIS PAPA, Sekda Jonpriadi mengukuhkan Tim Peduli TB-HIV Saiyo Sakato Kabupaten Padangpariaman Periode 2017-2019 yang diketuai oleh Fakhri Zaki dengan Sekretaris Dasril. (Tim)