Upacara peringatan Harkitnas ke-110 berlangsung khidmat. Foto/Fadli |
Sekdako Pariaman Indra Sakti sebagai inspektur upacara menyampaikan sambutan dari Menkominfo RI Rudiantara. Sambutan Rudiantara yang dibacakan sekda menyampaikan ketika rakyat berinisiatif untuk berjuang demi meraih kemerdekaan dengan membentuk berbagai perkumpulan lebih dari se abad yang lalu, rakyat Indonesia nyaris tak punya apa-apa.
Rakyat hanya memiliki semangat dan kesiapan mempertaruhkan nyawa. Namun sejarah kemudian membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah cukup, asalkan bersatu dalam cita-cita yang sama yakni kemerdekaan.
Seratus sepuluh tahun kemudian, sambungnya, bangsa ini telah tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju, sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Meski belum sepenuhnya sempurna, rakyatnya telah menikmati hasil perjuangan para pahlawannya berupa meningkatkannya perekonomian, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Keringat dan darah pendahulu bangsa telah menjelma menjadi hamparan permadani perikehidupan yang nyaman dalam merengkuh kelambu kemerdekaan.
"Dalam peringatan ini harus dimaknai dengan upaya-upaya penyadaran setiap masyarakat Indonesia untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah, badan usaha, maupun masyarakat sendiri," tuturnya.
Indra Sakti juga menyebutkan bahwa saat sekarang segenap anak bangsa dituntut tidak membuang energi untuk bertikai dan lebih fokus pada pendidikan pengembangan diri.
Karena menurut perhitungan para ahli, sekitar dua tahun lagi Indonesia akan memasuki sebuah era keemasan dalam konsep kependudukan yaitu bonus demografi. Sementara menurut perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS), rentang masa ini akan berpuncak pada 2028 sampai 2031 yang berarti tinggal 10-13 tahun lagi, pada saat itu angka ketergantungan penduduk diperkirakan mencapai titik terendah yaitu 46,9 persen.
Lanjut Indra, tidak sedikit anak muda kreatif yang mampu menaklukan gelombang digitalisasi dengan cara mencari berkah didalamnya, internet, media sosial, situs web, layanan multimedia, aplikasi ponsel, mereka jadikan ladang baru untuk berkarya dan pasar yang menjanjikan bagi kreatifitas. Banyak kreator konten pengembangan aplikasi Indonesia yang mendunia mereka mendapatkan apresiasi: baik material maupun non-material.
Indra juga menyerukan kepada masyarakat agara bersama-sama jauhkan dunia digital dari anasir-anasir pemecah belah dan konten-konten negatif, agar anak-anak bebas berkreasi, bersilaturahmi, berekspresi dan mendapatkan manfaat darinya.
"Tidak ada satu pihak yang tanggung jawabnya lebih besar daripada yang lain untuk hal ini," tutupnya.
Usai upacara, rombongan Sekdako, Forkopimda, Kepala OPD Pemko Pariaman, Camat se-Kota Pariaman yang hadir mengikuti upacara bertolak menuju Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa yang terletak di Kampung Jawa Pariaman untuk melaksanakan tabur bunga. (Tim)