Walikota Mukhlis Rahman dan Kepala Dinas Dikpora Kanderi meninjau UNBK di SMP 1 Pariaman. Foto/Eri Elfadri |
"Tahun 2017 lalu UNBK belum bisa dilaksanakan seratus persen karena keterbatasan sarana dan prasarana, namun tahun ini seluruh siswa SMP sudah mengikuti UNBK. Empat SMP melakukannya secara mandiri selebihnya kita tumpangkan ke sekolah-sekolah lain yang memiliki cukup komputer," ujarnya.
Ia mengungkapkan semua siswa yang mengikuti UNBK terlihat tenang karena mereka sudah akrab dengan komputer. Tidak gagap dan canggung lagi dengan ujian nasional.
"UNBK berjalan lancar dan mudah-mudahan tidak ada masalah hingga usai pelaksanaan UNBK. Kota Pariaman juga sudah menyurati PLN agar tidak memadamkan listrik selama UNBK," sambungnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pariaman Rostina, menyatakan bahwa dalam UNBK tidak ada peluang kebocoran soal ujian.
"Karena secara serentak pada pukul 7.30 token soal baru dibagikan kepada peserta ujian," ujian.
Sebanyak 18 SMP dan 2.312 pelajar SMP di Kota Pariaman mengikuti UNBK. Sembilan SMP Negeri, dua SMP Swasta, tiga MTs Negeri dan empat MTs Swasta.
Sekolah yang telah ditunjuk sebagai pelaksana UNBK antara lain SMPN 1, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 6, SMAN 1, SMAN 2, SMAN 6, SMA Manunggal Bakti, SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3 dan SMKN 4 Pariaman. Sementara sekolah lainnya masih meminjam gedung labor di SMA ataupun SMK di Kota Pariaman.
Mata pelajaran yang diujikan pada UNBK tingkat SMP/MTS pada tanggal 23 April hingga 26 April 2018 terdiri dari bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris dan IPA. (Tim/OLP)