Dalam kesempatan ini, ketua DPD Partai Golkar Kota Pariaman tiga periode itu, juga berdiskusi ringan dengan sejumlah pedagang yang ia temui.
Menggunakan kendaraan minibus, Mardison Mahyuddin berjalan menyusuri kios-kios pedagang. Mulai dari kios ikan, sayuran, daging hingga kios pakaian.
"Yang diperlukan adalah penataan kios-kios. Kita akan tata sesuai dengan kelompok pedagang. Pedagang sayur ditempatkan dalam satu kelompok yang sama. Pedagang ikan dengan pedagang ikan. Selain tujuannya penataan yang rapi, pengelompokan pedagang, juga memudahkan pembeli," ujarnya.
Menurut Mardison, bersama calon walikota Pariaman, Genius Umar dan tim, ia terus menyiapkan terobosan untuk meramaikan kembali Pasar Ampek Nagari Pariaman.
"Pertama, terminal Jati pengelolaannnya sudah dialihkan ke pusat. Konsekwensinya Kota Pariaman tidak memiliki terminal lagi. Untuk meramaikan pasar, terminal bisa saja kita tempatkan di dekat pasar," kata dia.
Selain itu, ide untuk meramaikan Pasar Ampek Nagari, kata dia, juga dapat dilakukan dengan menata ulang rute angkutan desa, angkutan kota langsung mengantarkan masyarakat di depan parkiran pasar.
"Rutenya bisa kita tata ulang. Dengan langsungnya angdes dari Padangpariaman ke pasar, biaya transportasi lebih murah, pembeli akan meningkat," ulas mantan Ketua DPRD Kota Pariaman itu.
Sebagai calon wakil walikota Pariaman, blusukan menjadi cara ampuh bagi calon mensosialisasikan programnya kepada pemilih. Dalam tahapan masa kampanye, seluruh masing-masing pasangan calon, melakukan blusukan menjumpai pemilih. (Nanda)