Desainer Lia Afif (kiri) dengan salah seorang modelnya pada acara Pariaman Fashion Parade 2018 di Pentas Seni Pantai Gandoriah Kota Pariaman |
“Karena saya desainer dari baju muslim etnik saya selalu mengangkat kekayaan nusantara sebagai konsepnya. Kali ini saya menampilkan keindahan songket dari Sumatera Barat sendiri serta bermain dengan motifnya tanpa mengurangi rasa elegannya kombinasi dengan bordir,” ungkapnya setelah acara PFP 2018 di Pentas Seni Gandoriah, Sabtu malam, (7/4).
Desainer yang memiliki ciri khas rancangan ethnic-glam, ini memadukan unsur kecantikan wanita Indonesia dengan budaya nusantara yang kaya akan keindahan serta ragam etnik tersebut. Ia mengangkat tema enchanted woman (wanita yang penuh percaya diri).
“Rancangan dengan tema enchanted woman itu adalah wanita yang dapat menampilkan karakternya dengan penuh percaya diri,” lanjutnya Lia Afif.
Dikatakan, dengan adanya desainer yang didatangkan dari luar daerah juga membuat orang menjadi tertarik dengan rancangannya kali ini. “Karena setelah desainnya sudah jadi, saya share ke teman-teman, alhamdulillah banyak yang berminat,” kata dia.
Iven yang diadakan Pemko Pariaman ini membuat Lia punya alternatif lain untuk rujukan pada iven-iven selanjutnya.
”Beberapa bulan lagi saya ada iven di Surabaya sekaligus sebagai persiapan menjelang lebaran. Sepertinya menarik juga kalau rancangan saya mengenakan songket,” katanya.
Secara konsep, menurut Lia, PFP dinilai bagus karena diadakan di tempat wisata. Namun kata dia, lebih menarik lagi bila ada sesi pemotretan dengan model yang sedang mengenakan rancangan di tempat wisata.
"Karena akan mengangkat lagi busananya serta sekaligus untuk promosi wisata yang ada di daerah tersebut,” lanjutnya.
Lia juga berharap dengan adanya iven tersebut semakin membuat pengrajin lebih bersemangat untuk menghasilkan karya-karya lainnya yang mengangkat potensi lokal seperti sulaman, rajutan dan bordiran Pariaman. (Ira/OLP)