Walikota dan Kakankemang Pariaman buka MTQ Ke-8 tingkat Pariaman Tengah. Foto/Phaik |
"Sehingga kandungan Alquran benar-benar dijadikan pedoman hidup mereka dalam menghadapi derasnya pengaruh globalisasi," kata Mukhlis saat membuka pelaksanaan MTQ tingkat Kecamatan Pariaman Tengah di Halaman Masjid Adam Sorin Kelurahan Jalan Baru, Jumat (27/4).
Dengan MTQ, sambung Mukhlis, Pariaman siap mewujudkan generasi qurani yang memahami, cinta dan mengamalkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
Guna menumbuhkan harapan tersebut, sebut dia, sebuah obsesi besar yang tengah digalakkan oleh Pemerintah Kota Pariaman melalui berbagai kegiatan untuk percepatan penuntasan buta aksara Alquran.
Percepatan penuntasan buta aksara Alquran seperti mendorong dan menggalakkan gerakan masyarakat Magrib Mengaji dan Manunggal Subuh Indah Penuh Berkah. Baik di lingkungan rumah tangga, maupun di masjid dan musala.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman Muhammad Nur mengatakan, MTQ bukan hanya sekedar kegiatan perlombaan, tetapi menjiwai Alquran yang dapat membentuk tingkah laku masyarakat ke arah yang lebih baik dalam ajaran luhur Alquran.
“Apalah arti kita bermusabaqah dan anak-anak kita pandai mengaji akan tetapi akhlaknya bukan akhlak Alquran? Target kita bukan musabaqah tapi target kita adalah bagaimana Alquran ini menjadi ahlaqul karimah dalam kehidupan kita,” tambahnya.
Camat Pariaman Tengah Yunaidi mengatakan, tujuan dari MTQ adalah dalam rangka meningkatkan kemampuan baca tulis dan pengamalan Alquran bagi masyarakat yang diamalkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Yunaidi menjelaskan, peserta dalam MTQ ke-8 tingkat Kecamatan Pariaman Tengah diikuti 6 desa dan 16 kelurahan dengan jumlah peserta sebanyak 452 orang.
"Tujuh cabang yang diperlombakan yakni tilawah qur’an, tartil qur’an, hifdzil qur’an, syarhil qur’an, khotbah jum’at, bintang qasidah dan asmaul husna. Masing-masing cabang dibagi berdasarkan golongan umur dalam 12 kelompok," tuturnya. (Phaik/OLP)