Genius Umar berdialog dengan pedagang Pasar Pariaman. Foto/Nanda |
Meskipun kunjungan wisatawan diklaim meningkat setiap tahunnya, namun hal itu berbanding terbalik dengan pendapatan pedagang pasar yang kian sepi dari pembeli.
“Memang wisatawan yang berkunjung ke Pariaman sudah meningkat, namun tidak banyak berdampak bagi peningkatan pendapatan kami. Yang datang belanja orangnya itu-itu saja,” sebut Burhanuddin, salah seorang pedagang saat berdialog dengan calon walikota Pariaman Genius Umar, Sabtu (17/3) di Pasar Pariaman.
Selain kemajuan sektor pariwisata belum memberikan dampak, jauhnya letak terminal dari pasar, kata dia, juga ikut menjadi penyebab berkurangnya pembeli.
Ia menilai, perpindahan terminal angkutan desa dengan trayek dari berbagai daerah di kabupaten Padangpariaman dari terminal Muaro ke terminal Jati menyebabkan meningkatnya biaya transportasi masyarakat yang hendak berbelanja ke pasar. Alhasil, minat masyarakat belanja ke pasar juga menurun.
“Dengan jauhnya terminal dari pasar akan membuat biaya transportasi bertambah, tentu saja juga berdampak menurunnya masyarakat yang datang ke pasar,” ulasnya.
Dalam dialog non formal di pelataran parkir itu, Burhanuddin berharap Genius Umar dapat mengambil kebijakan untuk meramaikan kembali Pasar Ampek Nagari Pariaman, jika terpilih menjadi Walikota Pariaman 2018 mendatang.
“Saya rasa harapan kami para pedagang semua sama, pasar yang ramai, masyarakat berbelanja dan pedagang sejahtera,” harapnya.
Sementara itu, Calon Walikota Pariaman Genius Umar menegaskan tujuan pembangunan dunia pariwisata tentu saja untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Meskipun belum maksimal, namun secara bertahap dampak perkembangan pariwisata kian dirasakan oleh masyarakat.
Genius mengaku telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk meramaikan Pasar Ampek Nagari Pariaman yang menjadi pusat ekonomi di Kota Pariaman. Dua kebijakan yang ia siapkan, yakni memindahkan parkir khusus bus pariwisata yang semula di pantai ke lahan parkir yang dekat dengan Pasar Ampek Nagari.
“Jika busnya parkir dan penumpangnya turun di dekat pasar, tentu wisatawan akan melewati pasar, mereka akan berbelanja” katanya.
Saat ini, kata Genius, Kota Pariaman tidak memiliki terminal tipe C untuk Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Angkutan Desa yang permanen, seiring diambil alihnya Terminal Jati oleh pemerintah pusat. Hal itu menjadi kesempatan bagi Pemko Pariaman untuk membangun terminal baru dekat pasar.
“Jika di dekat pasar tidak memungkinkan dibangun terminal, solusi lain masih bisa kita lakukan. Kita bisa menyiapkan trayek angdes yang melewati pasar. Dampaknya, biaya transportasi yang mahal dipangkas, saya yakin pasar akan ramai pembeli,” sambungnya.
Tidak hanya itu, Lapangan Merdeka yang dekat dengan pasar, nantinya akan direvitalisasi. Lapangan Merdeka yang dulunya dimanfaatkan sebagai alun-alun akan dikembalikan fungsinya.
“Kita akan jadikan alun-alun, masyarakat berkumpul di sana. Jika sudah ramai, tentu saja aktivitas ekonomi juga akan berkembang,” pungkas dia. (Nanda)