Pemko Pariaman launching bantuan beras bagi keluarga miskin 2018. Foto/Phaik |
Perwakilan Divre Bulog Sumbar Muhammad Yusuf mengatakan, bansos rastra 2018 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Beras yang disalurkan berkualitas medium 10 kg bagi penerima per bulan tanpa dikenakan biaya.
Untuk 2017, kata dia, penerima rastra dikenakan biaya Rp24 ribu per 15 kg. Artinya ada pemasukan Rp1.600 per kg.
Jatah rastra bagi Pariaman 2016 tutur dia, sebanyak 3.314 RTS/KK. 2017 berkurang jadi 2.983 RTS/KK
"Berarti ada pengurangan angka kemiskinan sebanyak 331 RTS/KK," ujarnya.
Penerima rastra 2017 tertinggi di kecamatan Pariaman Utara yakni 984 RTS/KK, Pariaman Timur 697 RTS/KK, Pariaman Selatan 647 RTS/KK dan terakhir Pariaman Tengah 655 RTS/KK.
Sekdako Pariaman Indra Sakti mengatakan pengelolaan bansos rastra dikelola oleh Dinas Sosial secara profesional dan tepat sasaran.
"Penanggulangan kemiskinan harus kita laksanakan dengan sungguh-sungguh. Agar berhasil, program penanggulangan kemiskinan, seperti halnya program-program pembangunan lainnya, harus kita laksanakan secara sistematis," katanya.
Kepala Dinas Sosial Afnil mengatakan, bansos rastra 2018 disalurkan dari Januari hingga Juli. Bulan Agustus sampai bulan Desember bansos rastra berubah nama menjadi E-Warung. Metodenya penukaran sembako baik beras, minyak atau gula, yang disediakan di setiap kecamatan.
"Pariaman Utara akan ada e-Warung Tigo Sapilin di desa Sikapak Barat, Pariaman Tengah dengan nama e-Warung Harapan Saiyo di kelurahan jalan Baru, Pariaman Timur dengan nama e-Warung Sabiduak Sadayuang di desa Kampuang Baru Padusunan dan kecamatan Pariaman Selatan dengan nama e-Warung Balerang di desa Sikabu," katanya. (Rika/OLP)