Leonardy Harmainy saat berdiskusi denga Kepala Dinas Koperasi UKM, Zirma Yusri. FOTO/istimewa |
Padang ---- Sebagai tanah kelahiran tokoh koperasi Mohammad Hatta, Sumbar harus punya koperasi yang bisa dibanggakan. Perlu diperbanyak, sesuai dengan nilai dan prinsip yang diharapkan Bung Hatta.
“Koperasi tidak boleh mati. Contoh saja saat krisis, usaha besar banyak terkena imbas, namun daya beli masyarakat tidak terpengaruh lantaran banyak usaha kecil masyarakat yang menopang perekonomian. Banyak di antaranya yang tergabung dengan koperasi,” kata H Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa saat berbincang dengan Kepala Dinas Koperasi UKM Sumbar, Zirma Yusri, Senin (26/2).
Keberadaan usaha mikro dan kecil di Sumatera Barata sangat sterategis. Selain memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk mempunyai usaha sendiri, pelaku usaha membuka kesempatan kerja bagi banyak orang. Perekonomian meningkat, daya beli yang cukup tinggi merupakan isyarat bagus buat ketahanan ekonomi negara.
"Makanya, koperasi harus merasa terayomi. Harus ada kebijakan pemerintah kabupaten/kota untuk membuat iklim usaha yang kondusif bagi perkoperasian di daerah mereka," katanya.
Leonardy berkata ia akan melakukan dorongan yang diperlukan agar koperasi di Sumbar maju, kuat, tangguh dan mandiri. Dia menilai koperasi bukan hanya butuh fasilitasi, tapi ada perkuatan khusus terhadap koperasi seperti yang diberlakukan pada sektor pertanian, perindustrian dan lainnya.
"Hendaknya ada pula bantuan setelah mereka dimotivasi untuk berkoperasi," sambungnya.
Upaya terstruktur, terintegrasi dan berkelanjutan terhadap koperasi dan pengurus koperasi harus diberi pendidikan, ditingkatkan keterampilannya. Cara tata kelola koperasi pun harus dipahamkan. Terpenting dari semua itu adalah adanya akses dana dan bantuan pemasaran.
Menurutnya, dana bisa dari CSR BUMN maupun perkuatan modal dari LPDB-KUMKM. Pinjaman LPDB berbunga rendah sangat potensial untuk akses permodalan koperasi.
"Ada pula penjaminan tambahan oleh PT Jamkrida. Kesepakatan di mana PT Semen Padang mengucurkan CSR sebesar Rp10 miliar untuk membantu usaha masyarakat," imbuhnya.
Program Gema Nagari yang dicanangkan Pemprov Sumbar saat ini, kata Leonardy, bisa jadi salah satu alternatif permodalan koperasi. Program ini bisa dapat dukungan di DPD RI untuk diadopsi oleh daerah lain, bahkan menjadi program nasional.
“Kita akan berupaya membuat LPDB-KUMKM itu dekat dan bermanfaat. Beberapa persyaratan yang dirasa memberatkan akan kita bicarakan dengan direkturnya agar dievaluasi lagi sehingga memberikan solusi optimal bagi pengembangan koperasi dan UKM di Sumbar. Dinas dan Kadin Sumbar yang jadi lokomotifnya,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi UKM, Zirma Yusri, mengungkapkan sudah banyak upaya Pemprov Sumbar untuk mendorong pertumbuhan dan memfasilitasi pengembangan koperasi. Koperasi senantiasa disuarakan oleh Gubernur Irwan Prayitno dalam hampir setiap kesempatan pertemuan dengan OPD terkait dan kepala daerah se-Sumbar. Soal LPDB pun diingatkan gubernur
“Alhamdulillah, kini Anggota DPD RI pun turut menyuarakannya. Kedekatan emosional Bang Leonardy dengan kepala daerah selama menjadi unsur pimpinan DPRD Sumbar diharapkan mampu membangkitkan kembali semangat berkoperasi di daerah kita,” harap Zirma.
Dia pun berharap dorongan Leonardy bisa memperjuangkan aspirasi gerakan koperasi di Sumbar pada Sidang Paripurna DPD RI. (Tim)