Genius Umar: Pemuda merupakan salahsatu motor penggerak utama pembangunan Pariaman. FOTO/istimewa |
Minimnya anggaran dana yang dimiliki, seringkali dikeluhkan oleh pengurus. Tak ayal, organisasi pemuda terkadang ibarat “hidup segan, mati tak mau”.
"Terbatasnya anggaran organisasi, kerap membuat pemuda sulit bergerak, padahal program yang dimiliki organisasi dan pemuda sangat baik dan solutif," kata Genius Umar saat menjadi pembincara dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) anggota DPR RI dengan KNPI Kota Pariaman, Jumat (9/2) silam.
Menurut alumnus IPDN ini, semua kendala ada jalan, ada solusinya. Jika Pemko tidak bisa mengalokasikan dana hibah, pemerintah daerah masih bisa memberdayakan pemuda melalui program yang ada pada masing-masing SOPD.
“Jadikan pemuda atau anggota OKP sebagai sasaran program dan kegiatan dan Pemko Pariaman sudah lakukan itu. Pada bidang ekonomi misalnya, tujuannya untuk pengembangan kewirausahaan yang ada pada Disperindagkop UMKM, kita bisa memberikan diklat kewirausahaan untuk pemuda. Jika terkendala modal, kita bisa fasilitasi dengan pinjaman lunak dari CSR nya BUMN/BUMD. Kemudian bidang kapasitas OKP, di Kantor Kesbangpol bisa diselenggarakan kegiatan seperti itu. Bidang pariwisata juga demikian,” sambungnya.
Agar terakomodir dengan baik kata Genius, organisasi kepemudaan terlibat dengan cara mengusulkan kepada pemerintah, khususnya berkaitan kegiatan kepemudaan. Begitupun sebaliknya, penyusunan program pemerintah di masing-masing SOPD, juga harus berorientasi pada kebutuhan masyakat, salah satunya pemuda.
“Makanya dalam penyusunan program harus jelas sasaran dari programnya dan pemuda harus dilibatkan,” ulasnya.
Ia juga mewacanakan jika SOPD yang membidangi urusan kepemudaan agar dapat berdiri sendiri. Saat ini, urusan kepemudaan terkonsentrasi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) yang memiliki program bidang pendidikan, pemuda dan keolahragaan. Dengan kompleksnya masalah dan kebutuhan kepemudaan, tidak ada alasan lain dibentuknya dinas khusus kepemudaan.
“Saya rasa tidak ada alasan lain jika nantinya kita perlu membentuk OPD khusus kepemudaan, misalnya Dinas Pemuda dan Olahraga,” pungkasnya.
Genius Umar dikenal akrab dengan organisasi kepemudaan. Tidak sekedar hadir pada acara, pemegang gelar doktor bidang kebijakan publik IPB ini kerap menjadi rekan diskusi bagi para pemuda di Kota Pariaman. (Nanda)