 |
| CCAI, Kodim Pariaman, Polres Pariaman, Dinas Pariwisara dan pedagang membersihkan sampah di pulau Angsoduo. Foto/Junaidi |
Di Pulau yang baru direnovasi itu, digelar lomba pengumpulkan sampah terbanyak, penghijauan dan diskusi terkait lingkungan ekonomi pariwisata dengan para pedagang. CCAI juga menyerahkan tempat sampah indukasi ke para pedagang dan menempatkannya di berbagai lokasi di pulau itu.
General Manager CCAI Regional West indonesia Cut Mutia Fadila mengatakan, dipilihnya Pariaman bukan tanpa alasan. Pihaknya menilai kota Pariaman terlihat sangat serius memajukan pariwisata dengan pembangunan infrastruktur dan menggelar berbagai iven.
"Ini merupakan kunjungan pertama saya, sampai Pulau Angsoduo saya kaget, takjub dan terpukau. Ternyata pantai dan pulau yang ada di Pariaman tidak kalah dengan pantai dan pulau yang ada di indonesia lainnya," tuturnya.
CCAI pada kesempatan itu juga memberikan Bak Sampah Permanen kepada Pemko Pariaman sebanyak 10 unit di Pantai Gandoriah, Bak Sampah Portabel besar sebanyak 10 unit, perlengkapan kebersihan seperti cangkul, serok dan sapu kepada para pedagang di Pulau Angso Duo, serta 50 bibit tanaman mangga dan kelapa yang ditanam di Pulau Angso duo.
Dandim 0308 Pariaman Letkol Arh Hermawansyah mengungkapkan bahwa ia mempunyai ide-ide untuk menunjang visi Kota Pariaman menjadi destinasi wisata baru di Indonesia.
Ia berkata pihaknya sering bersih-bersih pantai maupun pulau dengan maksud agar sampah tidak menumpuk di lokasi objek wisata. Dengan jargon Ayo Ke Pariaman, ia mengajak semua pihak membuat betah para wisatawan yang datang.
"Pulau Angso Duo merupakan andalan dan tingkat kunjungan wisatawan tertinggi, kita berharap pulau ini tetap bersih dan tertata baik," ujarnya.
Asisten I Tata Pemerintahan Setdako Pariaman Yaminu Rizal, berharap kegiatan CCAI langkah awal bagi kegiatan-kegiatan lainnya.
"Melibatkan para pedagang yang berjualan di pulau menjadikan edukasi agar mereka peduli lingkungan dengan membersihkan dan mengumpulkan sampah hasil daganganya untuk diangkut ke daratan," kata dia. (Juned/OLP)
