Dirjen PPKL KLHK RI bersama para pejabat lainnya menanam bibit mangrove di hutan mangrove Desa Apar Kota Pariaman. FOTO/Junaidi |
"Melalui dana CSR-nya Pertamina membangun taman terumbu karang dan trekking mangrove, pemberian 10.000 bibit mangrove, juga pelepasan 1000 tukik (anak penyu) ke lalut. Ini bukti nyata keseriusan Pertamina menjaga keseimbangan lingkungan hidup," kata dia di Pantai Gandoriah Pariaman, dalam giat sosial Pertamina Peduli Lingkungan, Minggu (4/2).
Ia mengatakan, saat ini persoalan menjaga lingkungan menjadi isu nasional di mana kebiasaan membuang sampah sembarangan oleh masyarakat masih kerap terjadi.
"Membuang sampah pada tempatnya mesti membudaya dan menjadi tren positif masyarakat, terutama bagi generasi muda. Kampanye membuang sampah pada tempatnya harus dimulai dari sekarang," ujarnya.
Membuang sampah pada tempatnya, kata dia, akan menguntungkan masyarakat dengan adanya sampah daur ulang. Sampah saat ini bisa menjadi uang dengan pengolahan bank sampah.
PT Pertamina sendiri telah menyalurkan dana CSR-nya kepada Tabuik Diving Club (TDC) Pariaman sejak 2016 untuk pembuatan taman terumbu karang di lepas pantai Pariaman. Sejurus kemudian, Pertamina juga memberi bantuan kapal operasional bagi TDC, dilanjutkan 2017 pembangunan area trekking di konservasi penyu yang saat ini dikenal wisatawan sebagai Trekking Mangrove yang dikelola oleh TDC bersama Kanagarian Mangguang.
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan, dengan berbagai bantuan yang telah diterima Pariaman dari Pertamina, harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Ia mengimbau seluruh komponen masyarakat ikut terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Lingkungan yang bersih dan terjaga keseimbangannya akan mendukung Pariaman sebagai daerah tujuan wisata. Menjaga lingkungan yang bersih tanggungjawab semua pihak," kata Mukhlis.
"Kita bisa lihat hutan mangrove yang kita miliki. Meski luasnya kecil, tapi kita tata dan rawat dengan baik. Ini telah menjadi daya tarik wisatawan berkunjung," imbuhnya.
Berbagai komponen dan stakeholder di Pariaman telah lama konsen dalam menjaga lingkungan hidup. Di antaranya selain TDC, ada FKH Pariaman, FWP3 Pariaman, gabungan OKP yang terwadah dalam Komunitas Merah Putih dan OPC.
"Semuanya saling sinergi. Hal ini tentu sangat positif dalam pengembangan dunia kepariwisataan Pariaman," tandasnya.
Aksi Pertamina Peduli Lingkungan dipusatkan di berbagai lokasi wisata seperti taman Asean Yout Park, Pantai Gandoriah dan Pusat Penangkaran Penyu Desa Apar.
Acara yang dihadiri oleh Wagub Sumbar Nasrul Abit, Senior Vice President HSSE Corporate PT Pertamina Pusat, Lelin Eprianto dan sejumlah pejabat pusat dan daerah itu, diawali dengan aksi pungut sampah di sepanjang pantai, kemudian menanam bibit mangrove di Desa Apar. (Juned/OLP)