Wakil Walikota Genius Umar beserta istri sambut Plt Gubernur Bengkulu (paling kanan) beserta istri di RM Pincalang. FOTO/Phaik |
Ia menyebut, Tabot di Bengkulu dan Tabuik Pariaman mengacu pada ritus sejarah yang sama dan sama-sama dihelat pula pada tiap Bulan Muharam kalender Hijriyah.
"Tabot Bengkulu dan Tabuik Pariaman sangat mirip. Bedanya hanya pada istilah, historinya sama," ujar Rohidin saat berkunjung ke Pariaman, Rabu (24/1).
Dua budaya yang hampir sama itu, kata dia, jika ada jalinan kerjasama akan saling mendukung satu sama lainnya. Pihaknya bahkan berniat mengirim duta wisata saat perhelatan Tabuik di Pariaman dan berharap Pemko Pariaman juga melakukan hal yang sama saat pesta budaya Tabot di Bengkulu.
Di samping itu, kata dia, kedatangannya ke Pariaman juga untuk melihat langsung perkembangan pariwisata maritim di Pariaman yang juga tengah dikembangkan di provinsi Bengkulu.
Wakil Waikota Pariaman Genius Umar menilai jalinan kerjasama pesta budaya Tabuik dan Tabot Bengkulu akan menguntungkan kedua belah pihak.
"Tentunya akan saling memperkaya satu sama lain dan saling menjaga budaya daerah masing-masing," ungkap Genius.
Genius menilai, Tabot Bengkulu dan Tabuik Pariaman, pesta budaya daerah yang tetap dihelat hingga saat ini karena konsistensi dari masyarakatnya masing-masing dalam melestarikan seni budaya daerah untuk dijadikan potensi wisata. (OLP)