Komisioner KPU Kota Pariaman Alfiandri Zaharmi Sutan Palito Sati |
"PPDP jangan hanya mengandalkan data pemilih yang diberikan PPS kemudian menerka-nerka tanpa mendatangi rumah warga melakukan coklit. Coklit itu penting kita lakukan untuk validasi data pemilih pada Pilkada 2018 ini," ujar kordiv perencanaan program dan data KPU Kota Pariaman, Alfiandri Zaharmi, Kamis (18/1) siang.
Pada gerakan nasional coklit serentak ini, pihaknya melibatkan 171 orang petugas PPDP, yang telah direkrut oleh PPS sejak 19 Desember 2017 yang lalu. Pihaknya juga telah memberikan bimbingan teknis bagi PPDP yang akan melakukan pencoklitan.
"Dihari pertama coklit seluruh PPDP, PPS dan PPK wajib melakukan pencoklitan lima rumah yang ada di lingkungannya masing-masing. Sedangkan untuk memonitor perkembangan pencoklitan, KPU Kota Pariaman mewajibkan PPDP, PPS dan PPK melaporkan ke KPU secara berjenjang," ulasnya.
Ditambahkan Alfiandri, PPDP tidak hanya melakukan coklit atau pemutakhiran data pemilih saja, namun turut mensosialisasikan tentang tahapan dan mengajak masyarakat mennggunakan hak pilihnya.
Untuk melakukan itu, PPDP juga harus menguasai informasi tentang tahapan dan teknis Pilkada 2018, termasuk bapaslon yang telah mendaftar, parpol pengusung dan visi dan misi paslon nantinya.
"PPDP bertanggung jawab mengajak keluarga yang menjadi sasaran coklit untuk datang ke TPS menggunakan hak pilih 27 Juni 2018," lanjut dia.
Pelaksanaan coklit yang dilakukan PPDP akan terus dievalusi. PPDP yang dinilai berhasil melakukan pencoklitan akan dilibatkan sebagai petugas KPP menyelenggarakan tahapan pemungutan dan penghitungan suara di tingkat TPS.
Terakhir, Alfiandri mengajak jajaran PPL atau Pengawas Pemilu Lapangan ikut mengawasi proses pencoklitan ini. (Nanda)