Ali Bakri/Foto/istimewa |
Live Iswar sendiri saat ini belum menjabat sebagai anggota DPRD. Namun sebagai pemilik suara terbanyak kedua setelah Mardison dalam pemilu legislatif 2014 lalu, ia secara otomatis akan menjadi anggota DPRD PAW 2014-2019 mengantikan Mardison.
"Benar sesuai ketentuan, Live Iswar akan menjadi pengganti antar waktu jika saya sudah ditetapkan oleh KPU sebagai calon. Partai Golkar saat itu, selain akan menyiapkan PAW, juga akan menyiapkan kader sebagai ketua DPRD Kota Pariaman," ungkap Mardison, Rabu (3/1) di Pariaman.
Ia menuturkan, pihaknya jauh hari telah menyiapkan mekanisme pemilihan ketua DPRD dari internal partai. Syarat untuk menjadi ketua DPRD sudah dibakukan dan tinggal menjalaninya saja lagi.
"Mekanismenya telah ada. Tiga nama tersebut akan dipilih sesuai mekanisme," sebutnya.
Ia menjelaskan, mekanisme pemilihan ketua DPRD dari Golkar harus memenuhi tiga unsur. Pertama harus loyal terhadap partai, memiliki kompetensi yang terukur dan bisa diterima oleh seluruh anggota DPRD.
"Sebab Ketua DPRD itu representasi dari DPRD itu sendiri dan mewakili seluruh lapisan masyarakat Pariaman," tuturnya.
Sementara dari penelusuran, di antara tiga nama tersebut, Ali Bakri dinilai memiliki kans paling tinggi untuk menggantikan posisi Mardison di DPRD. Ali Bakri sendiri merupakan anggota DPRD terpilih pada pileg 2014 dengan perolehan suara terbanyak dari Golkar.
Sedangkan Faisal dan Live Iswar---meski namanya masuk bursa ketua DPRD---keduanya merupakan anggota DPRD pengganti antar waktu. Faisal merupakan PAW Devaria dan Live Iswar baru akan menggantikan Mardison. Dari segi pengalaman, Ali Bakri dinilai paling kompeten.
"Namun tentu saja ada deal-deal politiknya. Ali Bakri tentu saja paling berpotensi. Tapi ia mesti menunjukan loyalitasnya kepada Mardison yang berlaga di Pilkada. Jika ia dinilai partai tidak loyal, bisa saja ia tersingkir," ujar salah seorang politisi Golkar Pariaman yang sangat enggan namanya ditulis.
Penulis: Ikhlas Bakri
Editor: Ikhlas Bakri